Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fahira Idris: Bullying Seperti Lingkaran Setan

Fahira Idris: Bullying Seperti Lingkaran Setan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengatakan?aksi bullying seperti lingkaran setan yang kalau tidak kita putus akan terus berulang.

Hal ini disampaikan terkait aksi bullying?yang melibatkan oknum pelajar SMP di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta. Aksi bullying juga terjadi di sebuah Universitas Gunadarma di mana beberapa mahasiswa mengejek dan mem-bully seorang mahasiswa berkebutuhan khusus.

"Anak-anak SMP yang jadi pelaku bully sebenarnya juga korban dari sebuah kondisi lingkungan yang menganggap mem-bully adalah sesuatu yang biasa atau normal. Kita harus punya blueprint memutusnya," katanya di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Fahira mengungkapkan aksi bullying baik verbal maupun fisik di dunia pendidikan atau yang melibatkan pelajar bukan hanya menjadi persoalan serius di Indonesia tetapi juga banyak negara lain di dunia. Banyak negara sudah berhasil menekan aksi bullying karena pemerintahnya memformulasikan cetak biru pendidikan anti-bullying yang berisi kerangka kerja terperinci sebagai landasan kebijakan, sasaran, strategi bahkan hingga kepada detail kegiatan serta teknis pelaksanaan di mana sekolah menjadi yang terdepan mengimplementasikannya.

Menurut Fahira, persoalan aksi bully oleh pelajar sangat kompleks dan multidemensi sehingga penanganannya juga harus komprehensif. Dalam konteks bully yang melibatkan anak-anak, pelaku juga harus dianggap sebagai korban dan dia punya hak untuk disadarkan bahwa perbuatannya itu sebuah kesalahan serius. Selain itu, orang tua, sekolah dan guru harus introspeksi, kenapa anak dan pelajar mereka bisa menjadi pelaku bully.

Pihak pertama, lanjut Fahira, yang harus lebih dulu disadarkan bahwa aksi bully adalah persoalan serius bagi orang tua, sekolah, termasuk guru. Jika pihak-pihak ini sadar maka mereka akan berpikir dan tergerak untuk membuat pendidikan anti-bullying di sekolah masing-masing dan orang tua lebih aware terhadap perilaku anaknya.

"Namun, semua ini bisa berjalan dengan baik jika ada cetak biru pendidikan anti-bullying?sehingga baik sekolah maupun orang tua tinggal menjalankannya dan anak-anak kita bisa terhindar, baik sebagai pelaku maupun korban bully," papar senator Jakarta ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: