WE Online, Bandung - PT Len Industri (Persero) menargetkan seluruh insinyur bidang persinyalan di perusahaan itu mendapat sertifikasi internasional.
"Kami mengembangkan kompetensi SDM, khususnya bidang persinyalan ditargetkan 100 persen insinyur persinyalan mendapat sertifikasi internasional pada 2019," kata Direktur Utama Len Industri Abraham Mosse di Bandung, Jumat (10/6/2016).?
Menurut dia, sertifikasi para insinyur persinyalan menjadi prioritas karena Len tak hanya mengerjakan proyek di dalam negeri namun juga menggarap sejumlah proyek persinyalan di luar negeri.
"Pengerjaan proyek Len tidak hanya di dalam negeri, karena kami sudah ikut dalam beberapa proyek di luar negeri, seperti di Bangladesh dan Malaysia," katanya.
Tak hanya itu, sejumlah produk Len juga digunakan untuk sarana dan infrastruktur perkeretaapian di Indonesia yang sudah berlisensi internasional dan sesuai dengan regulasi internasional.
"Tahap pertama pada 2016 ini kami akan melakukan sertifikasi bagi 10 persen insinyur persinyalan kami. Itu tidak mudah karena spesifikasi internasional," katanya.
Selain menggarap persinyalan di dalam negeri, serta mendapat proyek APMS dan AGT di Bandara Soekarno Hatta serta terlibat dalam sejumlah proyek urban transport di kota besar, PT Len juga mengerjakan proyek rehabilitasi persinyalan di Bangladesh.
"Bangladesh sedang mengembangkan sistem perkeretaapian di sana, kebetulan teknologinya sudah kita miliki semua," katanya.
Len telah menandatangani MoU dengan salah satu perusahaan lokal pemegang tender pekerjaan di Bangladesh Railway untuk melakukan modifikasi empat stasiun yang memiliki interlocking VPI dari Kota Ishurdi jingga Joydipur.
Produk standar persinyalan merek Len seperti control console (VDU/LCP), lampu sinyal LED, main distribution panel dan lainnya telah siap diekspor ke Bangladesh yang berpenduduk 140 juta jiwa itu.
Sementara di Malaysia, Len akan bekerja sama dengan perusahaan EMRail yang sudah mendapatkan kontrak pekerjaan dari KTMB (perusahaan operator) untuk persinyalan jalur Gua Musang-tumpat sepanjang 290 kilometer yang melewati 30 stasiun.
Sistem existing yang ruak karena bencana banjir akan direhabilitsi dengan sistem single track yang secara teknolohi lebih sederhana dari sistem double track yang pernah dikerjakan Len di Jalur Pantura Jawa.
"Len mendapat apresiasi atas kinerja dalam menyelesaikan proyek persinyalan double track di jalur utara Jawa yang tuntas lebih cepat," kata Direktur Utama PT Len Industri itu menambahkan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil