Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketersediaan Pangan Habis, Penjarahan Merajalela di Venezuela

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah telah memberlakukan jam malam setelah aksi penjarahan dan kerusuhan terjadi di berbagai kota di Venezuela. Tentara, polisi dan pasukan khusus Sebin yang ditakuti kini berpatroli di Cumana, sebuah kota pesisir Venezuela.

        Mengutip AFP di Jakarta, Senin (20/6/2016), penjarahan massal yang terjadi sepanjang Juni telah mengakibatkan 20 tokoh hancur dan 400 orang ditahan, bahkan telah menyebabkan setidaknya empat orang tewas.

        Sejumlah video yang disebar melalui media sosial memperlihatkan ratusan orang, sebagian besar pria, menyerbu sebuah supermarket dan menjarah semua barang mulai dari minyak goreng hingga bir.

        Sepeda motor yang merupakan sarana transportasi rakyst dilarang berkeliaran karena digunakan para penjarah sebagai sarana untuk melarikan diri.

        Kesabaran rakyat berakhir setalah ketersediaan makanan mulai habis. Rakyat kelaparan, banyak yang mengaku hanya makan sehari sekali, bahkan banyak bayi yang hanya bisa mengkonsumsi ASI. Sementara warga yang ingin membeli makanan harus mengantre hingga berjam-jam diluar toko.

        Akhirnya pada 2 Juni lalu, sekelompok pengunjuk rasa berusaha mendatangi istana presiden menuntut ketersediaan makanan. Tak seperti biasa, kali ini pengunjuk rasa datang dari permukiman kumuh di Caracas, bukan dari kalangan kelas menengah.

        Menanggapi krisis yang terjadi, Presiden Nicolas Maduro mengatakan bahwa solusi dari masalah tersebut adalah kendali langsung pemerintah terhadap distribusi pangan. Pemerintah memunculkan skema subsidi pangan yang akan didistribusikan langsung kepada rakyat miskin setiap tiga pekan.

        Namun kelompok oposisi mengatakan bahwa skema tersebut hanya akan menguntungkan bagi para pendukung pemerintah dan justru akan semakin menghidupkan pasar gelap.

        Anjloknya harga minyak dunia kini membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berjuang keras untuk mengimpor cukup makanan bagi rakyat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: