Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menyatakan DPR belum menerima surat terkait pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang santer disebut-sebut Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan akan menggantikan Sutiyoso.
Dia mengaku adanya informasi soal pergantian Kepala BIN tersebut hanya merupakan wacana yang dibentuk media. Dirinya tidak mengetahui posisi Budi Gunawan akan naik menjadi pemimpin di lembaga intel tersebut.
"Sampai hari ini DPR belum terima surat yang didengungkan dan diopinikan oleh teman-teman. Sudah hampir sepekan yang lalu dimulai pertanyaan kepada saya sampai hari ini. Kita belum menerima. Posisi kita bila memang ada pergantian kita pada posisi menunggu dari presiden," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Sebelumnya, bergulir wacana Kepala BIN (Kabin) yang saat ini dijabat Sutiyoso akan diganti Presiden Joko Widodo.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memang sudah lama diisukan akan diganti. Aejumlah fraksi di DPR juga mendukung suksesi di tubuh BIN dan menarik Budi Gunawan sebagai Kabin.
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris pernah menyatakan indikasi ketidakpercayaan Presiden Jokowi terhadap Sutyoso. Terbukti, Jokowi menunjuk dua staf Kepresidenan yang menangani bidang intelijen, yakni Gories Mere dan Diaz Hendropriyono.
"Mungkin presiden menunjuk Gories Mere dan Diaz bentuk keraguan akan prestasi Sutiyoso," kata Charles.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul dari Fraksi Partai Demokrat setuju jika Komjen BG naik jadi BIN 1.
"Kita dukung Budi Gunawan," tambahnya di kesempatan berbeda.
Menurut Ruhut, posisi orang nomor satu di Badan Intelijen Negara tersebut harus diisi oleh orang yang sigap dan cermat. Jangan sampai Presiden kecolongan informasi lagi seperti dalam kasus Archandra Tahar.
"BIN ini harus diisi orang sigap. Budi Gunawan pantas dia orang hebat, aku dukung dia," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo