Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur meresmikan program keamanan berbasis teknologi SOS "Panic Butto Lampung".
"Saya senang Lampung dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menunjang peningkatan pengamanan di wilayah hukumnya," kata Asman Abnur di Mapolda Lampung, Selasa (13/9/2016).
Menurut dia, upaya peningkatan pengamanan dengan satu menit respon tentu bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa meminimalisasikan angka kejahatan.
Ia juga meminta Kapolda Lampung harus banyak memunculkan program-program baru.
"Meski tidak baru atau sudah pernah ada di wilayah lain jangan malu. Asalkan program itu bisa dimanfaatkan dan bermanfaat bagi masyarakat kenapa tidak kita terapkan," kata dia.
Seperti di Jawa Timur itu, kata dia, Kapoldanya tidak segan-segan memberikan hadiah untuk Kapolres kompetitif karena masing-masing Kapolres berlomba menjadi yang terbaik dalam pelayanan IT-nya.
Tidak ada salahnya, Lampung studi dan meniru seperti Jatim dan Yogyakarta yang saat ini sudah berhasil dengan pelayanan IT-nya.
"Sekarang bukan lagi waktunya untuk mengedepankan konvensional, teknologi sudah semakin maju sehingga kita perlu terus membenahi pengetahuan soal IT tersebut," katanya.
Menpan-RB juga mengatakan Kapolri berkomitmen untuk mewujudkan polisi yang modern.
"Kalau tujuan Pak Kapolri itu bisa tercapai, tidak akan ada lagi kasus-kasus korupsi atau lainnya," kata dia.
Asman mengatakan ke depan pihaknya juga segera mengimplementasikan serta mewujudan pelayanan publik e-Goverment sehingga bisa mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di lingkungan pegawai pemerintahan.
Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin mengatakan, program SOS "Panic Button Lampung" merupakan program berbasis teknologi yang dapat dimanfaatkan melalui fasilitas ponsel pintar (android).
"Jadi, tidak hanya 10 menit atau 15 menit. Kami akan merespon dalam waktu satu menit, sehingga masyarakat yang mengalami kepanikan seperti melihat tindak kejahatan atau mengalaminya, kecelakaan serta kerusakan kendaraan bisa langsung menghubungi call center SOS 'Panic Button Lampung'," ujar Kapolda.
Menurut dia, program ini juga merupakan prakarsa dari Wakapolda Lampung Kombes Krishna Murti yang memang sudah memahami tentang teknologi tersebut.
"Harapannya, ke depan tidak akan ada lagi kejahatan yang bisa lepas dari jerat hukum sehingga angka kriminalitas bisa mengalami penurunan secara signifikan," Ike. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto