Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI Tetapkan Rata-rata Transaksi Harian Rp8 Triliun

        BEI Tetapkan Rata-rata Transaksi Harian Rp8 Triliun Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan asumsi rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp8 triliun pada 2017 atau meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp6,6 triliun.

        Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (20/10/2016) menyampaikan bahwa penetapan itu berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis yang didukung implementasi inisiatif seperti pendirian lembaga securities financing serta relaksasi transaksi marjin.

        "Inisiatif yang digagas Bursa itu diharapkan mendukung rencana BEI untuk meningkatkan nilai transaksi dan likuiditas pasar, karena investor lebih leluasa bertransaksi secara marjin dan memiliki lebih banyak pilihan saham marjin," ujarnya.

        Ia menambahkan bahwa target itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya peningkatan perekonomian nasional pada 2017 mendatang. Asumsi indikator makroekonomi pada 2017 adalah pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5,1 persen dengan laju inflasi pada kisaran 4 plus minus 1 persen.

        Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate berada di level 5 persen. Rata-rata nilai tkar rupiah terhadap dolar AS pada 2017 diproyeksikan berada pada level Rp13.300.

        Selain itu, lanjut Tito Sulistio, pihaknya juga akan fokus untuk meningkatkan kualitas dan kualitas perusahaan tercatat atau emiten. Diharapkan BEI dapat mencapai target 35 emiten baru melalui penawaran umum perdana saham (IPO), serta sebanyak 60 emiten melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus).

        "Penambahan jumlah emiten di BEI dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi calon-calon emiten, penguatan underwriter dan profesi penunjang, dan pendirian Pusat Informasi Go Public di daerah serta pengembangan inkubator untk 'start op company dan UKM," paparnya.

        Tito Sulistio juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan jumlah investor dengan menggandeng Anggota Bursa atau Perusahaan Sekuritas melalui serangkaian kegiatan seperti edukasi.

        Dari sisi pengembangan Anggota Bursa, lanjut dia, BEI berencana akan mengembangkan sistem "mobile trading" yang diharapkan dapat mendukung aktivitas jual dan beli efek oleh investor dapat berjalan secara lebih efisien. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: