Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, ada tiga aspek yang harus dipenuhi untuk menyukseskan konsep smart city yakni hardware, software dan brainware.
Dijelaskannya, Hardware meliputi infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS). Sementara software soal aplikasi maupun sensoring yaitu aplikasi untuk menangkap data-data realtime dari masyarakat.
Sedangkan brainware adalah sumber daya manusia. SDM yang ada harus paham soal hardware dan software yang digunakan.
"Tiga aspek tersebut, harus bersinergis dalam pengembangan Kota Cerdas. Hal itu juga yang terus kami tingkatkan agar semakin memudahkan setiap pekerjaan dan dapat merespon dengan cepat setiap masukan dari masyarakat," katanya di Tangerang, Rabu (26/10/2016).
Smart City atau Kota Cerdas adalah salah satu solusi bagi pemerintah daerah untuk bergerak cepat dalam menyikapi berbagai perkembangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jika pemerintah daerah tidak dapat melakukan akselerasi dalam menyikapi perkembangan di masyarakat, penyelenggaraan roda pemerintahan baik internal dan eksternal tidak akan berjalan seimbang.
Melalui pengembangan Smart City dengan memanfaatkan berbagai aplikasi berbasis teknologi, tentunya ada keinginan untuk menuju pada sebuah peningkatan kinerja serta kemudahan, kecepatan dan solusi bagi kemajuan kota, pegawai serta masyarakatnya.
Penggunaan berbagai aplikasi yang ada, seperti halnya layanan aspirasi kontak saran anda, layanan pengadaan secara elektronik, tata naskah dinas secara elektronik (e-office), sistem informasi kepegawaian daerah, perijinan, sistem informasi petugas lapangan, dan sederetan aplikasi lain, semuanya berbasis online.
Selain memberikan kemudahan kepada pegawai dan masyarakat, juga sebagai bentuk keterbukaan informasi publik dan upaya pelayanan prima kepada kepada masyarakat sebagai wujud good governance atau pemerintahan yang baik.
Meski saat ini Kota Tangerang sudah masuk dalam kategori Smart City, namun pengembangan masih terus dilakukan. Hal ini ditandai dengan dilakukannya kerjasama melalui Tangerang Smart City Partnership dengan 16 Daerah.
Kedepannya, setiap daerah bisa saling tukar informasi dan aplikasi yang ada sesuai dengan kebutuhan tanpa dipungut biaya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: