Kementerian Pemuda dan Olahraga terus mendorong Soegondo Djojopoespito diangkat sebagai pahlawan nasional menyusul peranannya dalam Kongres Pemuda II pada 1928.
"Soegondo telah memimpin Kongres Pemuda II. Tapi, kami belum maksimal mendorong agar Soegondo menjadi pahlawan nasional atas balas jasa, prestasi, dan dedikasinya untuk persatuan bangsa," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di sela-sela Renungan dan Tasyakuran Hari Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda Jakarta, Sabtu malam.
Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda itu, Menpora berharap pemuda-pemuda Indonesia terus menggelorakan semangat persatuan.
"Tantangan hari ini berbeda dengan tempo dulu saat Indonesia menghadapi koloni dan penjajahan. Tantangan hari ini lebih berat, baik persoalan moral, korupsi, serta narkoba dan radikalisme," kata Menpora.
Menpora juga mengajak seluruh pimpinan organisasi kepemudaan di Indonesia untuk melahirkan sejarah baru bagi Indonesia sehingga dapat dikenang pada 88 tahun mendatang.
"Kami terus mendorong para pemuda agar mereka menjadi juara pada tingkat internasional, termasuk bidang olahraga yang notabene diisi oleh para pemuda," kata Menpora.
Sejak Juli 2012, Kemenpora telah mengusung Soegondo Djojopoespito sebagai pahlawan nasional menyusul sejumlah pelaku sejarah dalam Kongres Pemuda II pada 1928 telah mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional.
Andi Mallarangeng dan Roy Suryo, ketika masih menjabat sebagai Menpora, juga terus mendorong usulan pengangkatan Soegondo sebagai pahlawan nasional.
Kemenpora juga terus melengkapi persyaratan agar Seogondo dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Menpora Imam Nahrawi bersama Roy Suryo juga pernah berziarah ke makam Soegondo di Taman Makam Pahlawan Wijaya Brata di Taman Siswa Yogyakarta.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: