Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh, Aplikasi Belanja Suka 'Curi' Data Pribadi Pengguna

        Duh, Aplikasi Belanja Suka 'Curi' Data Pribadi Pengguna Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil penelitian aplikasi manajemen data dan penghematan data milik Opera untuk Android, Opera Max, yang dilakukan kepada 60 aplikasi belanja menemukan bahwa lebih dari setengahnya mengumpulkan informasi pribadi pengguna melalui pelacak.

        Uji coba dilakukan pada 60 aplikasi belanja paling populer di sepuluh negara, termasuk Brazil, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris dan Vietnam.

        Dalam laporan temuannya yang diterima di Jakarta, Selasa (1/11/2016), Opera menyebutkan bahwa aplikasi belanja tersebut tidak hanya mengambil informasi pribadi seperti nama pengguna, alamat email, lokasi, istilah pencarian dan nomor telepon, tetapi juga membagikannya kepada pihak ketiga melalui pelacak.

        Beberapa aplikasi belanja yang disebut paling "bocor" antara lain Amazon, BestBuy, JC Penney dan Newegg, yang mengirimkan pelacak dalam jumlah yang relatif tinggi.

        Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 96 persen dari aplikasi belanja tidak menggunakan enkripsi penuh untuk menghubungkan aplikasi ke server mereka. Hal itu menimbulkan risiko privasi untuk pembeli online ketika mereka menggunakan aplikasi tersebut.

        Data pribadi dapat dibagikan kepada pihak ketiga melalui pelacak pada aplikasi belanja atau koneksi http yang tidak terenkripsi melalui koneksi operator seluler. Data sensitif seperti nomor rekening bank dan informasi keuangan lainnya yang disimpan di rekening pengecer atau aplikasi belanja online dapat dicegat dan dibaca oleh pencuri identitas melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman.

        Berdasarkan survei privasi daring yang dilakukan JakPat lebih dari 57 persen responden merasa waswas akan pihak ketiga yang dapat mengakses informasi personal mereka.

        Sebagai informasi, 60 aplikasi belanja tersebut adalah Amazon Shopping, AliExpress, Americanas, ASOS, Avito, Best Buy, Blibli, Bukalapak, Casas Bahia, Ch? T?t, Dafiti, Deallabs: Bon plan & Code promo, eBay, eBay Kleinanzeigen for Germany, Elevenia, Flipkart, Groupon, Gumtree (South Africa), H&M, IKEA Store, Jabong, JC Penney, JD Sport.

        Kemudian KASKUS Jual Beli, Kleiderkreisel, Lamoda, Lazada, Letgo, Lidl, Magazine Louiza, MatahariMall, Mercado Livre, Myntra, Net-A-Porter, Netshoes, Newegg, OkieLa, OLX Indonesia, OLX South Africa, Paytm, Rakuten, Revolve, Sendo.vn, SHOPBOP, Showroomprive, Shpock, Snapdeal, Spree, Submarino, Takealot, Th? gi?i di ??ng, Tokopedia, Vente-privee, Wildberries, Wish, Yandex Market, Zalando, ZALORA, Walmart.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: