Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SBY Harap Agus Tidak Dianggap Ancaman Nasional

        SBY Harap Agus Tidak Dianggap Ancaman Nasional Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap langkah putranya Agus Harimurti Yudhoyono menggunakan hak konstitusional untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta tidak dianggap ancaman keamanan nasional.

        "Saya memohon dan meminta pertolongan Allah, semoga Agus Harimurti Yudhoyono yang menggunakan hak konstitusionalnya untuk ikut berkompetisi, tidak dianggap sebagai ancaman keamanan nasional," ujar SBY saat menggelar konferensi pers di kediamannya Puri Cikeas, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016).

        SBY mengatakan hal tersebut lantaran sejak putranya mencalonkan diri sebagai calon gubernur, "angin" menerpa dirinya dan keluarga dengan sangat kencang.

        "Sejak Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon gubernur 'angin' menerpa saya dan keluarga dengan sangat kencang," ujar dia.

        Dia memohon doa restu kepada masyarakat agar diberikan kekuatan menghadapi "angin kencang" yang kemudian disebutnya sebagai sebuah "badai politik".

        "Saya memohon doa restu agar saya kuat menghadapi 'badai politik' ini," ujar dia.

        SBY tidak menyebut "badai politik" semacam apa yang tengah menerpa dirinya dan keluarga.

        Namun, pada sesi konferensi pers itu SBY panjang lebar menjelaskan segala hal yang seolah dikaitkan padanya.

        Pertama, SBY menyinggung ihwal tidak bolehnya intelijen dengan mudahnya menuduh seseorang atau kalangan atau partai politik mendanai rencana unjuk rasa 4 November 2016.

        Menurut SBY, jika ada analisis seperti itu dari intelijen maka hal itu adalah fitnah.

        "'I tell you' fitnah lebih kejam dari pembunuhan dan sekaligus itu penghinaan," kata SBY.

        SBY juga mengulas mengenai persoalan dokumen laporan tim pencari fakta kasus pembunuhan aktivis HAM Munir yang dikaitkan dengan dirinya.

        Dia mengatakan masih ada pihak yang mengejar dan mencari-cari kesalahan dirinya terkait dokumen laporan TPF Munir.

        Bahkan, kata dia, ada yang mengatakan SBY harus diperiksa Jaksa Agung.

        "Kemudian saya mendapat laporan bahwa jajaran Kejaksaan Agung mau bicara dengan saya, apa tidak terbalik dunia ini jika SBY dituduh terlibat dalam konspirasi pembunuhan Munir. 'Come on' gunakan akal sehat," tegas SBY.

        Dia menyatakan penegakan hukum terkait kasus Munir di era pemerintahannya sudah dijelaskannya terang benderang.

        Pemerintahan Jokowi, kata dia, juga sudah mendapatkan laporan rekomendasi TPF Munir.

        "Jangan diputarbalikan," kata SBY.

        Terakhir, SBY mengklarifikasi berita bohong dari salah satu televisi swasta yang menyebut dirinya memiliki harta Rp9 triliun dan menerima rumah seluas 5.000 meter persegi dari negara atas statusnya sebagai mantan presiden.

        SBY tampak tenang dalam menjelaskan segala hal yang dikaitkan kepada dirinya itu, namun sesekali nada bicaranya meninggi, khususnya ketika menjelaskan hal-hal yang disebutnya sebagai fitnah atau kabar tidak benar. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: