Sektor pertambangan memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jatim di Triwulan III 2016 yang mengalami peningkatan 5,61 persen, dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar 5,53 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono di Surabaya, Senin mengatakan pertumbuhan pada sektor pertambangan merupakan yang tertinggi, yakni sebesar 17,48 persen.
"Penyebabnya, lifting minyak dan gas di Jatim mengalami peningkatan pada triwulan III tahun 2016. Bahkan, untuk minyak bumi, pertumbuhannya sampai 23 persen," katanya.
Ia mengatakan pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan sejak memasuki awal tahun 2016 dan didorong oleh kinerja subkategori pertambangan minyak dan gas bumi yang meningkat cukup signifikan.
"Meningkatnya pertumbuhan sejak awal tahun inilah yang mendorong perekonomian Jatim tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2015," urainya.
Ia menjelaskan pada triwulan III 2016 hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali kategori pengadaan listrik, gas dan produksi es yang mengalami kontraksi 1,55 persen dibanding tahun 2015 atau years on years (yoy).
Sementara itu, kata Teguh, struktur perekonomian Jawa Timur menurut lapangan usaha pada triwulan III/2016 didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 28,51 persen.
Selain itu pertamina, kehutanan dan perikanan 14,10 persen, dan perdagangan besar eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor 18,10 persen.
"Ekonomi Jatim dinilai cukup baik. Namun, berdasarkan tingkat provinsi di Pulau Jawa, pertumbuhan Jatim menjadi urutan ketiga. Pertama adalah Jabar sebesar 5,76 persen, DKI Jakarta 5,75 persen, Jateng 5,06 persen, DI Yogjakarta 4,68 persen, dan terendah di Banten 3,35 persen," katanya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: