Ekonomi Banten triwulan III-2016 tumbuh 5,35 persen dibandingkan triwulan III-2015 (y-on-y), yang didukung positif oleh semua lapangan usaha kecuali pengadaan listrik dan gas.
Pertumbuhan tertinggi pada triwulan tersebut dicapai oleh Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 12,86 persen. Peningkatan produksi terjadi di sublapangan usaha Jasa Perantara Keuangan, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Kamis.
Sektor lain yang mendukung pertumbuhan itu adalah Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 10,13 persen, dan Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum sebesar 8,69 persen.
"Secara kumulatif (c-to-c) yakni dari triwulan I hingga triwulan III Tahun 2016, pertumbuhan PDRB Banten baru mencapai 5,21 persen atau tumbuh melambat dibanding periode yang sama tahun 2015 yakni sebesar 5,54 persen," katanya.
Pertumbuhan ekonomi Banten secara kumulatif (c to c) Tahun 2016 tertinggi berturut-turut adalah Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 15,41 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 9,86 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,37 persen, katanya.
Struktur perekonomian Banten pada triwulan III-2016 belum menunjukkan perubahan yang berarti. Lapangan usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi sebesar 32,40 persen; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 11,88 persen; Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,75 persen dan Konstruksi sebesar 10,02 persen.
Keempat sektor tersebut menyumbang sebesar 65,04 persen dari total PDRB Banten. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Banten triwulan III-2016 (y-on-y), Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,20 persen, diikuti Real Estate sebesar 0,64 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 0,55 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,52 persen.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Banten triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan yang positif pada hampir semua lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi sebesar 7,69 persen akibat penurunan produksi gas kota.
Ekonomi Banten pada triwulan ini secara q-to-q dipicu oleh pertumbuhan pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 6,31 persen yang disebabkan adanya peningkatan produksi padi sebagai dampak curah hujan yang merata dan ketersediaan air yang cukup.
Setelah itu disusul lapangan usaha Konstruksi yang tumbuh sebesar 5,28 persen sebagai dampak percepatan belanja infrastruktur oleh pemerintah. Kemudian lapangan usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 4,91 persen serta Real Estate tumbuh 2,38 persen.
"Pertumbuhan lapangan usaha-lapangan usaha tersebut menyebabkan ekonomi Banten di triwulan III-2016 mampu tumbuh positif sebesar 2,44 persen, walaupun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,70 persen," katanya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: