Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menurutnya, penghindaran risiko menghantam seluruh pasar finansial pada awal perdagangan hari Rabu?karena?kemenangan Trump yang amat mengejutkan merusak selera risiko investor. Sentimen global mendapat pukulan besar. Sebagian besar saham utama mengalami penjualan signifikan karena ketidakpastian menyebabkan investor menghindari aset berisiko. Berbagai survei yang menunjukkan kemenangan Hillary Clinton sama sekali salah, sehingga sangat mengejutkan khalayak dan ini mungkin harus dibayar dengan harga yang mahal di masa mendatang. Sentimen menghindari risiko karena kemenangan Trump melanda pasar secara keseluruhan sehingga pasar modal berpotensi tertekan selama periode yang cukup panjang.
Ini terlihat dengan, Futures S&P 500 telah merosot 5 persen pasca kemenangan Trump dan gelombang?bearish?ini membuat saham Eropa melemah 2 persen di hari Rabu. Wall Street juga sangat mungkin terpengaruh oleh sentimen negatif dan semakin merosot di beberapa hari mendatang karena kombinasi antara ketidakpastian dan melemahnya harga minyak menjadi dasar bagi investor?bearish?untuk mengadakan aksi jual berulang kali.?
"Ada kemungkinan besar bahwa hasil pemilu presiden hari ini akan memicu era baru penghindaran risiko dan investor akan beralih ke aset?safe haven?demi menyelamatkan investasinya dari kekacauan di masa depan," terangnya.?
Lebih lanjut Lukman menuturkan bahwa ketidakpastian dan Donald Trump sepertinya memiliki hubungan simbiosis dan ini sangat mengganggu sentimen global. Ada kekhawatiran besar bahwa Trump berpotensi memicu kekacauan politik dan global dalam situasi finansial yang rapuh dan penuh kegelisahan investor. Ancaman Trump untuk membatalkan sejumlah kesepakatan perdagangan penting membuat masyarakat tegang dan retorika anti-Meksiko.?Trump juga terus menekan kurs Peso dan ekonomi Meksiko. Pasar berkembang terancam menghadapi kejutan yang tidak menyenangkan di masa mendatang karena penghindaran risiko dapat memicu aksi jual besar-besaran lagi.?
"Banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam periode ketidakpastian yang sensitif ini dan begitu banyak pergerakan eksplosif yang berpotensi terjadi seiring dengan upaya pasar untuk memahami kenyataan terkait kemenangan Trump saat ini," jelasnya.
Sementara itu, harga minyak WTI tergelincir di bawah $44 di perdagangan hari Rabu karena kemenangan kejutan Donald Trump di pilpres AS mengakibatkan gelombang penghindaran risiko. Harga minyak sebelumnya telah tertekan karena menipisnya harapan OPEC akan mampu membuat kesepakatan pembekuan level produksi di rapat November ini dan suasana penghindaran risiko saat ini memastikan bahwa harga komoditas ini terus melemah. Masalah oversuplai, penurunan permintaan, dan melambatnya pertumbuhan global dapat mengantarkan harga minyak WTI kembali ke bawah $43. Laporan persediaan minyak mentah mendatang mungkin akan menarik perhatian. Harga minyak berpotensi melemah apabila persediaan meningkat.
?Adapun, emas melonjak hari Rabu ini karena kemenangan Trump membuat investor panik menimbun aset?safe haven. Pasar dibanjiri oleh ketidakpastian yang membuat pesona logam mulia ini bersinar terang. Melemahnya USD di kala harapan peningkatan suku bunga AS juga melemah menjadi faktor penting yang membuat harga Emas mencapai level tertinggi $1337. Para?investor beli?mungkin akan kembali beraksi dan emas berpotensi terus menguat karena lemahnya USD dan ketidakpastian menarik investor untuk berlindung di aset?safe haven.?
"Dari sudut pandang teknikal, emas?bullish?pada rentang waktu harian karena secara konsisten?ditemukanlevel tertinggi yang lebih tinggi dan level terendah yang lebih tinggi. Breakout dan penutupan tegas di atas $1308 dapat menyebabkan peningkatan lebih lanjut menuju $1320," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil