Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni memenangkan suara pemilih pemula berusia di bawah 19 tahun.
Berdasarkan survei wawancara tatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan LSI sepanjang 30 Oktober 2016 hingga 5 November 2016 terhadap 440 responden tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta, pasangan Agus-Sylvi paling banyak memperoleh suara dari kalangan pemilih pemula jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini.
"Untuk usia pemilih 19 tahun atau di bawahnya, jika pemilihan gubernur dan wakil gubernur dilakukan hari ini, sebanyak 52,6 persen memilih pasangan Agus-Sylviana," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby melalui keterangan tertulisnya hasil survei di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Sisanya sebanyak 21,1 persen memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebanyak 10,5 persen memilih Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan 15,8 persen belum memutuskan.
Kondisi berbeda ketika ketiga pasangan dihadapkan kepada pemilih dengan rentang usia 20-29 tahun, di mana Agus-Sylvi memperoleh 20 persen suara, Basuki-Djarot serta Anies-Sandi masing-masing memperoleh 32 persen suara dan yang tidak menjawab 16 persen.
Untuk pemilih rentang usia 30-39 tahun, Agus-Sylvi memperoleh 25,5 persen suara, Basuki-Djarot 20,9 persen suara dan Anies-Sandi 24,5 persen suara dengan persentase pemilih belum memutuskan 29 persen.
Sedangkan untuk pemilih berusia 40-49 tahun, Agus-Sylvi memperoleh 18,3 persen, Basuki-Djarot 20,2 persen, Anies-Sandi 21,1 persen dan responden belum memutuskan 40,4 persen.
Terakhir untuk pemilih berusia 50 tahun ke atas, Agus-Sylvi meraih 16,7 persen suara, Basuki-Djarot unggul dengan meraih 28,7 persen, dan Anies-Sandi 13,3 persen suara, dengan responden belum memutuskan sebanyak 41,3 persen suara.
Secara umum Adjie memaparkan, jika pemilihan gubernur dilaksanakan November 2016 maka perolehan suara ketiga pasangan yakni, Agus-Sylvi memperoleh sebesar 20,9 persen atau stagnan dibanding Oktober 2016 dengan 19,3 persen.
Basuki-Djarot memperoleh 24,6 persen, atau turun dibandingkan Oktober 2016 sebesar 31,4 persen. Sementara Anies-Sandi meraih 20 persen suara atau stagnan dibandingkan Oktober 2016 sebesar 21,1 persen.
Menurut Adjie, penurunan jumlah suara pasangan Basuki-Djarot menyebabkan bertambahnya jumlah pemilih mengambang, dari bulan Oktober 2016 sebesar 28,2 persen menjadi 34,5 persen pada November 2016. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: