Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendukung program modernisasi peralatan mitigasi bencana yang dioperasikan oleh Pousat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Sebagian peralatan mitigasi itu sudah lama beroperasi. Peralatan itu bukan direvitalisasi tapi tepatnya dilakukan modernisasi," kata Ignasius Jonan dalam kunjungannya ke Badan Geologi Kementerian ESDM di Bandung, Jumat (11/11/2016).
Menurut Menteri ESDM ketangguhan dan kehandalan peralatan mitigasi sangat menentukan dalam melakukan penanganan dan efektifitas penanganan bencana alam.
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selama ini berperan besar dalam mitigasi bencana di tanah air baik itu bencana alam gunung api, gerakan tanah dan lainnya. Menurut dia, penanganan mitigasi bencana melibatkan masyarakat di lokasi bencana, jelas membutuhkan perangkat yang bisa memberikan informasi secepat dan akurat guna meminimalisasi dampak bencana.
"Selain modernisasi peralatan mitigasi, pengetahuan bencana alam di sekitar masyarakat juga diperlukan sehingga upaya yang dilakukan bisa maksimal. Masyarakat harus tahu dan mengenal potensi di lingkungannya," kata Jonan.
Ia mencontohkan beberapa peralatan pengamatan gunung api juga merupakan salah satu fokus modernisasi.
"Kebanyakan peralatan seperti seismeter dan alat pendeteksi deformasi dan erupsi gunung api keluaran tahun 1980-an, ada kelemahannya, termasuk terhadap gangguan lingkungan sekitarnya," kata menteri.
Sementara itu Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial menyatakan beberapa peralatan mitigasi yang sudah berusia tua antara lain seismeter dan seismografnya serta peralatan pendetekai deformasi dan erupsi gunung api yang kerap terkendala alam di sekitarnya.
"Alat yang kita sebut pendeteksi 'jantung gunung' itu produk tahun 1980-an, alat listriknya menggunakan sel matahari. Bila terjadi erupsi dan hujan abu solar sel tertutup sehingga tidak berfungsi," katanya.
Hal itu juga kerap terjadi, dan terpaksa harus di bersihkan oleh petugas di lokasi yang berbahaya. Melalui modernisasi peralatan itu, kata dia pihaknya akan mencoba mencari produk baterei yang bisa tahan lama minimal beroperasi lima tahun.
"Produk terbaru sudah ada, meski produsennya terbatas karena produk khas seperti Jepang, Amerika dan German. Dari sisi harga tidak terlalu signifikan namun di sisi lain kita menggunakan anggaran negara sehingga harus mengikuti prosedurnya," kata Ego Syahrial.
Ia mengatakan, peralatan baru itu ditargetkan mampu mengatasi kendala yang dihadapi saat ini, termasuk mengatasi vandalism dan aksi pencurian peralatan itu.
"Meski usianya sudah tua, bukan berarti kurang berfungsi. Namun terkadang terganggu oleh faktor alam," kata Ego Syahrial.
Dalam kunjungannya di Badan Geologi , Menteri ESDM juga melakukan peninjauan ke ruang komando pengamatan gunung api da Museum Geologi. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: