Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI Catat IHSG Alami Pelemahan 2,44 Persen

        BEI Catat IHSG Alami Pelemahan 2,44 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan atau pada periode 7-11 November 2016 mengalami pelemahan sebesar 2,44 persen ke level 5.231,971 poin dibandingkan pekan sebelumnya di posisi 5.362,660 poin.

        Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (13/11/2016), mengemukakan bahwa sejalan dengan penurunan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI tercatat mengalami penurunan sebesar 2,49 persen menjadi Rp5.658 triliun dibandingkan Rp5.802 triliun pada akhir pekan sebelumnya.

        "Pada periode itu, investor asing juga mencatatkan jual bersih sebesar Rp3,7 triliun," katanya.

        Kendati demikian, lanjut dia, meski IHSG mengalami pelemahan, namun rata-rata frekuensi transaksi saham harian mencatatkan kenaikan sebesar 15,51 persen menjadi 354.000 kali pada periode 7-11 November 2016 dibandingkan pekan sebelumnya.

        Ia memaparkan bahwa meningkatnya frekuensi transaksi harian itu turut mendorong rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp7,4 triliun per hari dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp7,17 triliun.

        "Peningkatan rata-rata nilai transaksi harian didukung oleh frekuensi transaksi pada Jumat (11/11) lalu yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia yaitu sebanyak 433.674 kali transaksi dengan rekor tertinggi sebelumnya tercatat sebesar 428.640 kali transaksi," paparnya.

        Di sisi lain, lanjut dia, rata-rata volume transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 20,61 persen menjadi 14,5 miliar unit saham dibandingkan 11,9 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

        Secara terpisah, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG berpotensi mengalami penguatan secara teknikal setelah cenderung mengalami tekanan pada pekan kemarin (7-11 November 2016).

        "Jika kita melihat dari kondisi data perekonomian yang menunjukkan dalam keadaan stabil, potensi mengalami rebound (penguatan kembali) cukup terbukapada pekan selanjutnya. Apalagi jika didukung nilai tukar rupiah yang bergerak stabil terhadap dolar AS," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: