Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (15/11/2016) pagi bergerak menguat tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp13.341, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.350 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa adanya intervensi Bank Indonesia membuat rupiah bergerak dengan fluktuasi yang stabil dengan kecenderungan menguat di pasar valas domestik.
"Bank Indonesia terlihat cukup aktif melakukan intervensi menjaga stabilitas rupiah," kata Rully Nova.
Ia menambahkan bahwa menjelang diumumkannya neraca perdagangan Indonesia pada hari Selasa (15/11) yang diproyeksikan kembali mencatatkan surplus turut menjadi sentimen positif bagi nilai tukar domestik.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa rupiah masih dibayangi tekanan menyusul masih adanya sentimen "flight to safety" ke aset berbasis dolar AS di tengah ketidakpastian global yang belum akan hilang dalam waktu dekat.
Rangga Cipta mengatakan bahwa pelaku pasar juga sedang menunggu neraca perdagangan Oktober 2016 yang diperkirakan menipis surplusnya, dan fokus akan berlanjut ke Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang disimpulkan Kamis pekan ini.
"Respon Bank Indonesia terhadap ketidakpastian global menjadi hal yang ditunggu pasar," katanya.? (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto