Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Obligasi Hutama Karya Seluruhnya Dijamin Pemerintah

        Obligasi Hutama Karya Seluruhnya Dijamin Pemerintah Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -
        Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki negara yakni, PT Hutama Karya (Persero) baru saja melakukan penawaran?surat utang atau obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
        Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan bahwa Obligasi tersebut sepenuhnya dijamin oleh pemerintah.?"Poin yang paling penting dari seluruh obligsi adalah jaminan pemerintah dalam obligasi ini. Baik seluruh utang, pokok bunga dan denda apabila terjadi gagal bayar. Kalau tidak gagal bayar kami jaminan itu tidak di call," katanya di Jakarta, Rabu (16/11/2016).

        Penjaminan terhadap surat utang Hutama Karya tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor 168/PMK.08/2016 tentang tata cara pelaksanaan pemberian jaminan obligasi dalam rangka percepatan proyek pembangunan jalan tol di Sumatera.

        "Jadi setiap kami terbitkan surat utang sesuai perpres kami mohon diterbitkan PMK-nya, dengan terbitnya PMK tersebut kami dapat keuntungan ratingnya AAA karena tidak ada resiko," imbuhnya.
        Sekedar informasi, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari PUB obligasi berkelanjutan Hutama Karya hingga 2018 sebesar Rp6,5 triliun. Aksi penerbitan obligasi tersebut mendapatkan jaminan dari pemerintah yang meliputi utang pokok, bunga dan denda apabila terjadi gagal bayar.?

        Obligasi yang memiliki jangka waktu 10 tahun itu memang mendapatkan peringkat idAAA(gg) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

        Sementara kupon bunga obligasi tersebut juga akan mengikuti bunga Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 10 yakni FR056. Dimana SBN tersebut memiliki bunga berfluktuatif dengan tambahan hitungan kisara 35-70 basis poin (bps).

        "Sebagai gambaran FR 056 itu 7,9 persen plus 30 sampai 75 basis poin berarti 8,2 persen sampai 8,65 persen saat ini. Memang sih situasi saat ini fluktuatif kita lihat terakhir. Tapi harapan kita kondisi global, stock market mulai stabil," ujar Direktur PT Danareksa Sekuritas Budi Susanto menutup.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: