Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkop: Langkah Perhimpunan BMT Indonesia Selaras dengan Reformasi Total Koperasi

        Menkop: Langkah Perhimpunan BMT Indonesia Selaras dengan Reformasi Total Koperasi Kredit Foto: Kemenkop
        Warta Ekonomi, Boyolali -

        Langkah Perhimpunan BMT (Baitul Mall Wa Tamwil) Indonesia, atau KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah) ang menverifikasi keaktifan anggotanya, sudah sesuai dengan program Kemenkop san UKM terkaut reformasi total koperasi.

        "Menuju BMT berkualitas atau BMT go quality, ini sudah sejalan dengan reformasi total koperasi," kata Menkop dan UKM Puspayoga, saat membuka Silatnas 2016 Perhimpunan BMT Indonesia, di gedung asrama haji Donoyudan, kab Boyolali, Rabu (16/11/2016).

        Menurut Puspayoga, dalam reformasi total koporasi yg mencakup rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi, antara lain menghasilkan 62 ribu koperasi tak aktif.

        'Kami memberikan waktu 6 bulan pada 62 ribu koperasi untuk.memberikan tanggapan. Setelah itu koperasi tersebut akan dimasukkan ke lembaran negara untuk secara resmi dibubarkan," kata Menkop.

        Menkop menegaskan, ia tidak bangga dengan jumlah koperasi yang banyak.namun tidak berkualitas, karena hal itu malah menjadikan beban.

        "Saya malah bangga dengan sedikit koperasi namun berkualitas seperti juga yang ditunjukkan oleh beberapa BMT, dimana ada yang sudah membuka cabang di Singapura, ada yang omsetnya ratusan miliar, ada yang bangun institute BMT dan masih banyak lagi," ujar Puspayoga.

        Menkop menjelaskan, pertumbuhan BMT sendiri cukuo signifikan. Berdasarkan data PBMT, terdapat 4.500 BMT tahun 2015 yang melayani 3,7 juta orang dengan ?aset sekitar rp 16 triliun yang dikelola sekitar 20 ribu orang.

        Data di Kemenkop dan UKM menunjukka ?jumlah unit usaha koperasi di Indonesia mencapai 150.223 unit usaha, dimana terdapat 1,5 persen koperasi yang berbadam hukum KSPPS.

        ''Kami optimis jumlah BMT/KPPS ?akan berkembang terus demikian juga kualitasnya semakin meningkat," katanya.

        Menkop berharap BMT Indonesia bisa menjadi salah satu motor penggerak berkembangnya BMT/KSPPS. Menkop juga mendorong agar Kopontren dapat melakuka ? perubahan anggaran dasar menjadi KSPPS/UPPS Koperasi.

        Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan ?BMT Indonesia, Jularso mengatakan dalam Silatnas 2016 ini pihaknya melakukan verifikasi ulang terhadap anggotanya, dimana dari 550 BMT yanh terdaftar, sebanyak 200 BMT tidak melakukan registrasi ulang.

        "Sehingga Silatnas 2016 ini diikuti 350 BMT seluruh Indonesia. Kami memberikan kesempatan pada BMT yang tidak melakukan registrasi ulang juga pada BMT yang ingin bergabung untuk mendaftar lagi buat Silatnas tahun depan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: