Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kadin Dorong Sinergi antara Industri dan Akademisi

        Kadin Dorong Sinergi antara Industri dan Akademisi Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong terwujudnya sinergi dan komunikasi antara kelompok industri dan akademisi terutama yang terkait dengan permasalahan tenaga kerja dan inovasi.

        "Inovasi harus dibarengi dengan agenda pembangunan industri nasional. Melalui penghubungan inovasi itulah maka kita bisa memastikan apa yang ditemukan di perguruan tinggi dapat bermanfaat bagi apa yang diperlukan di industri," kata Wakil Ketua Umum Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Kadin Ilham Habibie dalam diskusi mengenai pendidikan tinggi di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

        Putra Presiden RI ke-3 BJ Habibie tersebut menggarisbawahi bahwa dalam menciptakan inovasi tetap membutuhkan ilmu pengetahuan melalui riset sebagai metodologi agar tidak acak. Kekurangan penciptaan inovasi di Indonesia adalah riset yang tidak terdefinisi, sektoral, dan individual.

        "Misalnya ada peneliti yang telah berkarya dan membutuhkan publikasi, tetapi karena institut atau universitasnya tidak mempunyai jaringan kepada industri maka seolah terisolasi dengan kebutuhan perindustrian," kata Ilham.

        Di satu sisi, ketika industri membutuhkan inovasi, para pelakunya perlu mendapatkan kepastian sekaligus meminta garansi atas riset yang diajukan.

        Masalahnya, kebanyakan industri di Indonesia kebanyakan asing, sehingga penelitian dan pengembangan (litbang), terutama teknologi inti berasal dari negara asal.

        "Hanya litbang yang teknologi terapan saja biasanya yang menggunakan tenaga kerja Indonesia," ucap Ilham.

        Dia mengatakan untuk mengubah situasi yang kurang padu padan antara akademisi dan industri tersebut diperlukan adanya gebrakan, salah satunya adalah industri nasional yang menekankan pada pengembangan sumber daya manusia terbarukan.

        Kadin juga telah mendorong upaya perbaikan SDM nasional serta peningkatan kualitas tenaga kerja lulusan pendidikan tinggi agar sesuai dengan kebutuhan industri dan perusahaan.

        Anggota Bidang Tenaga Kerja Kadin Miftahudin berpendapat apabila pengembangan SDM dan industri berjalan sendiri-sendiri, maka akan terjadi jurang antara kualitas lulusan dan kebutuhan tenaga kerja.

        Dia berharap ada upaya menyinergikan antara kebutuhan prioritas industri dan pengembangan SDM lulusan perguruan tinggi.

        Strategi pemenuhan SDM dilihat dalam kaitan pengembangan SDM terkait dengan strategi industri yang akan dibangun dengan memerhatikan industri sekarang dan industri masa depan.

        "Misalnya terkait 'shifting' sumber energi dan teknologi ramah lingkungan. Apakah negara akan mengeluarkan kebijakan terkait itu? Karena hal yang sama akan berdampak ke industri termasuk ke SDMnya," ucap Miftahudin.

        Dia menekankan bahwa dalam konteks pengembangan SDM, diperlukan pondasi yaitu standardisasi, program pengembangan, dan sertifikasi sebagai jaminan kualitas.

        Hal penting lainnya dalam pengembangan SDM agar sesuai dengan kebutuhan industri adalah acuan dasar sistem pengembangan yang menciptakan ekosistem berkelanjutan, seperti perencanaan tenaga kerja, informasi pasar kerja, penguatan bisnis sektor asosiasi dan dukungan pembiayaan. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: