Legislator Minta Jangan Persoalkan Lagi Perbedaan

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Jhon Krisli meminta masyarakat tidak lagi mempersoalkan perbedaan karena kebersamaan harus dikedepankan untuk menjaga kerukunan hidup.

"Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi pemersatu kita. Masyarakat kita terdiri dari beragam perbedaan dan itu tak perlu lagi dipersoalkan," kata Jhon di Sampit, Sabtu (19/11/2016).

Indonesia sudah ditakdirkan dihuni masyarakat yang sangat majemuk dalam hal suku, agama, ras dan antargolongan. Kenyataan itu disadari betul oleh para pendiri bangsa ini sehingga lahirlah semboyan pemersatu Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Keberagaman itulah yang juga terjadi di Kotawaringin Timur. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah ini dihuni warga berbagai suku, agama, ras dan antargolongan.

Konflik etnis yang pernah terjadi pada 2001 di daerah ini, menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Masyarakat makin menyadari pentingnya saling menghargai agar potensi konflik bisa dihindari.

"Kerukunan selama ini menunjukkan bahwa masyarakat Kotawaringin Timur memahami makna Bhinneka Tunggal Ika. Itu harus kita pertahankan. Masyarakat Kotawaringin Timur cinta damai," tambah Jhon.

Politikus muda PDIP ini mengajak masyarakat menjaga kerukunan yang sudah terjaga dengan baik. Kemajemukan suku, agama, ras dan antargolongan tidak boleh memecah belah persatuan masyarakat di daerah ini.

Masyarakat diminta meningkatkan toleransi dan saling menghargai. Tenggang rasa yang tinggi diyakini akan mampu menjaga kerukunan dan memperkuat kebersamaan.

Selasa (15/11/2016) lalu, Kepolisian Resor Kotawaringin Timur bersama pemerintah kabupaten setempat menggelar apel besar Kebhinnekaan Cinta Damai dan deklarasi bersama menjaga kerukunan dalam Kebhinnekaan.

Apel besar Kebhinnekaan Cinta Damai juga diisi deklarasi bersama Kebhinnekaan menjaga kerukunan. Acara itu ditandai penandatanganan pernyataan sikap bersama oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kepemudaan dan lain.

Deklarasi ini menunjukkan semua pihak sepakat menjaga Kotawaringin Timur agar tetap aman dan damai. Semua juga sepakat mencegah dan menghindari munculnya potensi konflik. (Ant)