Anggota DPD RI?Fahira Idris mengaku kecewa atas penetapan tersangka Buni Yani oleh Bareskrim Polri. Menurutnya penetapan itu dinilai masih jauh dari rasa keadilan sebab Buni dianggap hanya mengungkapkan fakta dan tidak bermaksud untuk memprovokasi massa.
"Secara pribadi saya sayangkan penetapan status tersangka kepada Buni Yani," kata Fahira di Jakarta,?Kamis (21/11/2016).
Dia menilai sosok Buni Yani tidak bisa dipersalahkan dengan beredarnya video kutipan kontroversial dari Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Fahira menilai, Buni hanya ingin memberikan contoh kepada?publik bahwa setiap warga negara berhak mengkritik pemimpinnya. Puteri politisi senior Partai Golkar Fahmi Idris ini menyatakan jika setiap kritik masyarakat kemudian dikriminalisasikan maka dikhawatirkan akan memberangus kehidupan demokrasi di Indonesia.
"Padahal kita semua tahu, biang kegaduhan itu siapa. Jika setiap kritik ke pejabat publik harus berurusan dengan polisi, kita semua harus koreksi diri, negeri seperti apa yang sebenarnya kita inginkan? Objek yang dikritik Buni Yani yaitu perkataan Saudara Basuki status hukumnya sudah jelas, tersangka kasus penistaan agama. Saudara Basuki juga sudah berulang-ulang mengakui kesalahannya. Lantas nama baik siapa yang dicemarkan Buni Yani?," tambahnya.
"Kita tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini. Selain tetap?berjuang di jalur hukum saya mohon masyarakat mendoakan saudara kita Buni Yani.?Saya yakin Allah tidak diam. Dia akan beri jalan bagi Buni Yani temukan keadilan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil