Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beri Pernyataan Bernada Islam Radikal, Staf Badan Intelijen Jerman Ditangkap

        Beri Pernyataan Bernada Islam Radikal, Staf Badan Intelijen Jerman Ditangkap Kredit Foto: Dok.REUTERS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang staf badan intelijen Jerman (BfV) ditangkap setelah membuat pernyataan keislaman radikal dan menyebarkan dokumen lembaga itu, demikian menurut laporan media Jerman.

        Laporan di surat kabar Die Welt menyebut orang tersebut diduga merencanakan serangan bom di kantor BfV di Koeln, namun juru bicara BfV yang dikutip kantor berita Reuters, tidak mengkonfirmasi berita tersebut.

        "Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa ada ancaman yang nyata," tambahnya.

        BfV menyebutkan, pria Jerman tersebut sebelumnya 'tidak berperilaku yang menarik perhatian.'

        "Pria itu dituduh membuat pernyataan bernada Islam radikal di internet dengan menggunakan nama palsu dan mengungkapkan dokumen internal dinas intelijen di chatroom internet," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

        Die Welt juga melaporkan bahwa orang itu tertangkap oleh seorang informan, yang melakukan percakapan online dengannya tentang kemungkinan melancarkan serangan.

        BfV tidak mengkonfirmasi di bagian mana tersangka bekerja, namun majalah berita Jerman Der Spiegel mengatakan, pria itu dipekerjakan belum lama ini untuk mengamati situasi Islam radikal di Jerman.

        Majalah ini juga melaporkan bahwa keluarga pria itu tidak tahu menahu bagaimana ia berpindah agama dan memeluk Islam, yang disebutkan terjadi pada tahun 2014.

        BfV - Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi - adalah badan intelijen domestik Jerman. Badan padanannya, Dinas Inteljen Federal (BND), mengurus segala hal yang berkaitan dengan intelijen asing.

        Terdapat sekitar 40.000 kaum Islamis di Jerman, termasuk 9.200 orang salafis yang ultra-konservatif, kata kepala BfV kepada kantor berita Reuters awal bulan November.

        Beberapa waktu lalu, Jerman menangkap lima orang radikal, termasuk seorang pengkhotbah misterius warga Irak yang dikenal sebagai Abu Walaa atau yang juga dijuluki 'ulama tanpa wajah,' karena dalam khotbah-khotbahnya di televisi internet ia disorot dari belakang, dan wajahnya selalu disembunyikan.

        ?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Rahmat Patutie

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: