Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melakukan akselerasi guna meningkatkan kemampuan, kualitas dan animo para pengembang permainan (developer game) lokal agar bisa memanfaatkan potensi pasar "game" yang besar melalui gelaran "Bekraf Game Prime 2016".
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/12/2016), kegiatan yang berlangsung untuk ke sembilan kalinya pada 29-30 November lalu itu menjadi ajang pertemuan para pengembang "game", "gamers" dan pelaku industri "game" Tanah Air maupun mancanegara.
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari menuturkan, pihaknya menekankan pentingnya konten lokal dalam pengembangan game di Tanah Air agar bisa bersaing.
Pasalnya, kearifan lokal tersebut akan memudahkan diterima para pengguna di Tanah Air, seperti yang dilakukan oleh kreator Tahu Bulat, Teka Teki Saku dan sebagainya.
"Pertumbuhan pasar 'game online' di Indonesia di atas 50 persen. Produk 'game' Indonesia yang dapat berjaya di pasar Indonesia adalah yang mengangkat kearifan lokal dan itu sudah dibuktikan oleh beberapa anak bangsa. Saya memimpikan di telepon genggam orang Indonesia akan dipenuhi dengan 'game' karya anak bangsa," tutur Hari.
Dukungan Bekraf untuk pengembangan industri "game" Tanah Air berdasarkan potensi ekonominya yang besar.
Industri "game" di Tanah Air tercatat mengalami pertumbuhan yang mengesankan dengan menembus ranking 17 besar dunia dengan nilai omset hampir 600 juta dolar AS pada 2016.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan hampir 100 persen dibanding tahun sebelumnya yang menghasilkan pendapatan senilai 321 juta dolar AS.
Sayangnya, industri "game" yang besar tersebut sebagian besar masih dinikmati "game" mancanegara.
Berdasarkan riset dari Kominfo dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), penguasaan industri "game" lokal hanya 9,5 persen dari pangsa pasar yang ada.
Guna mendukung perkembangan "game" lokal, Bekraf dan AGI mendukung upaya Kominfo dalam menerapkan "Game Rating System" yang rencananya akan berlaku akhir tahun ini.
Regulasi ini diharapkan menjadi aturan main yang adil bagi para pelaku industri "game".
Bekraf Game Prime 2016 digelar atas kerja sama Duniaku Network, Asosiasi Game Indonesia (AGI), Dicoding, Toge Productions, GCM, dan IndieGames.com dengan didukung secara penuh oleh Futurist Foundation, Yayasan Futurist Indonesia, GCM Sdn Bhd, KotakGame, Uber, dan Go-Life sebagai"partner" strategis, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai "partner" dari pemerintah.
Kegiatan yang berlangsung dua hari itu tidak hanya eksklusif untuk "gamer" profesional melainkan juga bagi para pemula atau hanya sekadar pehobi "game" lantaran ada sesi berbagi yang menghadirkan veteran industri "game" dan pelatihan untuk mengasah kemampuan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: