Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        November, Banten Alami Inflasi 0,52 Persen

        November, Banten Alami Inflasi 0,52 Persen Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Serang -

        Provinsi Banten pada November 2016 mengalami inflasi 0,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercermin dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,68 menjadi 132,37.

        Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Minggu (4/12/2016), mengatakan inflasi sebesar itu dipengaruhi oleh enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan naik 1,75 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen; sandang 0,18 persen; kesehatan 0,17 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,18 persen. Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun sebesar 0,07 persen.

        Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,4422 persen; bahan makanan 0,0137 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0278 persen; sandang 0,0079 persen; kesehatan 0,0086 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0287 persen.

        Sementara pada kelompok lainnya memberikan andil deflasi yaitu pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0063 persen.

        Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi antara lain santan jadi, ikan selar, ikan ekor kuning, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan tomat buah. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain melon, kentang, wortel, sambel jadi, computer tablet, dan kembang kol.

        Soebeno mengatakan dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 98 komoditas mengalami koreksi harga, koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 66 komoditas, sedangkan 32 komoditas mengalami kenaikan harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain cabe merah 0,2165 persen, bawang merah 0,1177 persen, bayam 0,0541 persen, jeruk 0,0377 persen, dan bawang putih 0,0245 persen.

        Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain melon sebesar 0,0384 persen, telur ayam ras sebesar 0,0174 persen, kelapa sebesar 0,0128 persen dan kentang sebesar 0,0115 persen.

        Pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah air kemasan 0,0060 persen, martabak 0,0042 persen, dan rokok kretek 0,0028 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah gula pair 0,0068 persen, minuman ringan 0,0024 persen dan kopi bubuk 0,0019 persen.

        Ia mengatakan secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0278 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh kenaikan bahan bakar rumah tangga 0,0111 persen, kusen 0,0085 persen dan besi beton 0,0052 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya sabun detergen bubuk 0,0061 persen, semen 0,0037 persen dan batu bata -0,0012 persen.

        Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah emas perhiasan 0,0058 persen, baju kaos wanita 0,0010 persen dan kemeja panjang katun laki-laki 0,0006 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya adalah sarung katun 0,0006 persen, celana panjang jeans laki-laki 0,0005 persen dan pampers 0,0002 persen, katanya.

        Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok kesehatan di antaranya adalah pasta gigi sebesar 0,0078 persen, sabun mandi 0,0007 persen, dan pembersih/penyegar 0,0005 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi adalah vitamin 0,0017 persen, obat batuk 0,0002 persen dan hand body lotion sebesar 0,0001 persen.

        Pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, Komoditas, yang memberikan andil deflasi adalah laptop/notebook sebesar 0,0074 persen, dan computer tablet 0,0020 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah buku pelajaran SD sebesar 0,0020 persen dan sepeda anak sebesar 0,0008 persen, ujarnya.

        Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di kelompok transpor, komunikasi dan jas keuangan yaitu tarip pulsa ponsel sebesar 0,0251 persen, bensin sebesar 0,0097 persen dan sepeda motor sebesar 0,0050 persen. Sementara itu, andil deflasi pada kelompok ini disumbangkan oleh tarip angkutan udara dengan andil sebesar 0,0140 persen.

        Pada bulan November 2016 perkembangan harga barang dan jasa di tiga kota IHK di Banten adalah Kota Serang 0,32 persen, Kota Tangerang 0,57 persen dan Kota Cilegon 0,49 persen. Laju inflasi tahun kalender tercatat untuk Kota Serang 3,14 persen; Kota Tangerang 1,98 persen; dan Kota Cilegon 3,25 persen. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: