Keren, Mobil Baterai Karya Mahasiswa UPI Bandung Meluncur Di Sirkuit Ferrari
Tim Bumi Siliwangi membuktikan kemampuannya dalam menciptakan mobil masa depan berenergi baterai elektrik, yang tak hanya mampu berlari cepat tapi juga efisien dalam penggunaan bahan bakar. Hal ini terjadi saat mobil terbaru karya mereka yang diberi nama Turangga Cheta Ev4 mampu melaju di lintasan sirkuit milik Ferrari ?Fiorano Circuit? pada Rabu, 7 Desember kemarin.
Meluncur dengan kecepatan 60/70 km/jam, mobil buatan mahasiswa dari UPI? Bandung yang berbobot 80 kilogram (kg) ini sanggup menempuh lintasan sirkuit Fiorano dalam sebuah event hasil kerjasama inovasi antara Ferrari dan Shell bertajuk ?Most Efficient Lap?. Tim Bumi Siliwangi sebagai pemenang Shell Eco-marathon Drivers World Championship London pada Juli 2016 lalu, diundang ke sirkuit Fiorano, sebuah sirkuit terkemuka dunia milik Ferrari - untuk menguji efisiensi bahan bakar di test track yang legendaris ini. Untuk pertama kalinya, ajang ?Most Efficient Lap? dilakukan di Fiorano Circuit, dimana Ferrari membuka track test drive nya untuk digunakan menguji kendaraan yang bukan buatan/produksi Fiat-Chrysler Group.
Selain tim Bumi Siliwangi Team 4, ada empat tim lain yang diundang ke ajang ini yaitu empat tim pemenang Shell Eco-marathon Eropa 2016 yang masing-masing membawa mobil karyanya. Mereka adalah? tim Arc Team (Swiss) dan tim H2polit O (Italia),? yang memboyong mobil UrbanConcept karyanya yang menggunakan sumber energi ethanol, tim? Schluckspecht? (Jerman) dengan mobil prototype baterai elektrik dan terakhir tim Microjoule La Jaliverie (Perancis) juga dengan mobil protoype bensin (gasoline).? Kelima tim ini mendapatkan tips dan trik langsung dari Marc Gen? , test driver? Scuderia Ferrari sekaligus pemenang Le Mans 24 Hours (2009) menjelang pengujian mobil.?
Ramdhani, pengemudi Tim Bumi Siliwangi Team 4 menjadi orang Indonesia pertama yang menguji coba track Fiorano Circuit dengan menggunakan mobil hasil karya timnya. Sebelumnya, dengan mengendarai Turangga Cheta Ev3, dia juga telah merasakan track jalan raya di kota Manila yang digunakan di ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 dan menjajal track lintasan? Queen Elizabeth Olympic Park, London saat berlaga di Shell Eco-marathon Drivers World Championship London, Juli 2016 lalu.
?Dapat mengendarai Turangga Cheta Ev4 langsung di sirkuit balap uji coba milik Ferrari yang permukaannya kasar sangat menantang kreativitas saya untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal. Ini berbeda dengan lintasan jalan raya Luneta Park, Filipina yang cenderung lurus dan nyaris tanpa tikungan. Demikian juga dengan lintasan Queen Elizabeth Olympic Park, London yang memiliki tanjakan terjal yang berbeda dengan lintasan Fiorano Circuit. Mengemudi di tiga lintasan yang berbeda akan menjadi pengalaman yang berharga bagi tim kami untuk dapat membuat mobil yang lebih inovatif dan efisien di masa mendatang,? ungkapnya.
Mattia Binotto, Chief Technical Officer Scuderia Ferrari, ?Para mahasiswa dari tim Bumi Siliwangi telah menghabiskan seminggu bekerja bersama kami melalui berbagai workshop di Museo Ferrari dan belajar lebih banyak mengenai bagaimana cara kami bekerja sebagai sebuah tim dalam rangka meningkatkan kendaraan mereka menjelang Shell Eco-marathon Drivers World Championship 2017 mendatang. Sungguh sangat luar biasa bekerja dengan sebuah kelompok mahasiswa penuh motivasi yang benar-benar mendorong batas-batas efisiensi, dan ini dimungkinkan karena kerjasama inovasi dengan Shell, yang mendorong kami bekerja sama lebih erat daripada sebelumnya baik di dalam maupun di luar lintasan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: