Ulah Buruh Pelabuhan Tarakan Bikin Penumpang Resah

Penumpang sering mengeluhkan ulah buruh di Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, Kalimantan Utara yang memaksa minta bayaran pembongkaran barang. Amina, penumpang asal Kabupaten Nunukan, Minggu sangat menyesal ketika tiba di Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan karena buruh tiba-tiba meminta bayaran terhadap barang bawaan miliknya.

"Saya sangat kesal ulah buruh-buruh di pelabuhan sini (Tengkayu I) karena terkesan memaksa penumpang membayar barang bawaan tanpa memberitahu sebelumnya," ujar ibu rumah tangga (IRT) ini.

Ia mengaku, dirinya tidak keberatan membayar barang bawaan yang diturunkan oleh buruh tetapi semestinya ada kesepakatan lebih awal. Namun buruh-buruh di Pelabuhan Tengkayu I ini langsung menurunkan barang tanpa meminta kepada penumpang.

Anehnya, kata Amina, buruh-buruh hanya mengumpulkan barang penumpang lalu meminta bayaran yang tidak sepantasnya. Ia mencontohkan, koper pakaian meminta bayaran sebesar R20.000.

Kejadian seperti ini telah berlangsung sejak lama tanpa ada tindakan dari pemerintah Kota Tarakan untuk menertibkannya karena ulah buruh ini telah banyak dikeluhkan oleh penumpang.

Hal yang dialami penumpang dari Kabupaten Nunukan ini juga dikeluhkan penumpang lainnya asal Kabupaten Malinau bernama Martha bahwa dirinya juga seirngkali diperlakukan semacam itu.

Martha mengatakan, pernah nyaris bersitegang dengan buruh karena dimintai biaya barang yang tidak sepantasnya ditambah terkesan memaksakan.

Ia juga mngharapkan kepada otorita pelabuhan agar mengambil langkah tegas memberantas ulah-ulah semacam itu karena sangat merugikan penumpang selaku pengguna jasa Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan.