Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor bulan November 2016. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto, pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh November 2016 dan perkembangan nilai tukar eceran rupiah November 2016.
BPS juga akan merilis Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Tahun 2012 - 2015, dan perdagangan komoditas strategis 2016.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca perdagangan pada November 2016 berpeluang masih mencetak surplus . Hal ini ?di dorong kenaikan harga komoditas. BI memperhitungkan neraca perdagangan bulan lalu bisa mencapai sekitar US$1,6 miliar-US$1,7 miliar atau meningkat dari pencapaian Oktober 2016 yang tercatat?surplus?US$1,21 miliar dan September 2016 surplus US$1,22 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda?Agung, , menuturkan peningkatan volume ekspor pada sektor manufaktur mengalami peningkatan sehingga mendorong kenaikan surplus perdagangan selain dari harga komoditas. Dia menyebutkan rata-rata kenaikan volume ekspor sektor manufaktur dua bulan terakhir mencapai 7% (year-on-year/yoy).
?Manufaktur juga volumenya naik. Rata-rata selama dua bulan di Oktober-November naik 7% (yoy),? Katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan pada Oktober 2016 mencatatkan surplus sebesar US$ 1,21 miliar. ?Dengan komposisi ekspor US$ 12,68 miliar ?dan impor US$ 11,47 miliar kita masih mendapatkan suprlus US$ 1,21 miliar,? Kata Kepala BPS Suhariyanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: