Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos BEI Sebut Suku Bunga FED Tidak Pengaruhi IHSG

        Bos BEI Sebut Suku Bunga FED Tidak Pengaruhi IHSG Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Inonesia (BEI) menilai bahwa naiknya suku bunga acuan di Amerika Serkat (Fed Fund Rate) sebesar 25 basis poin menjadi ke kisaran level 0,50-0,75 persen tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

        Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (15/12/2016) mengatakan bahwa IHSG yang merupakan salah satu pedoman bagi Investor dalam berinvestasi di pasar modal akan bergerak stabil meski dibayangi sentimen dari Amerika Serikat.

        "Soal suku bunga Fed, saya percaya pasar modal kita sudah 'restore in' dan tidak terganggu sentimen itu," ujarnya.

        Menurut dia, selama fundamental ekonomi Indonesia positif serta didukung pertumbuhan kinerja perusahaan tercatat atau emiten di BEI maka industri pasar modal tidak terganggu.

        Saat ini, ia mengemukakan bahwa kinerja IHSG BEI masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia dengan pertumbuhan sebesar 14,40 persen secara "year to date (ytd). Berdasarkan data BEI, pertumbuhan IHSG BEI berada di peringkat kedua dunia setelah bursa saham Thailand.

        Selain The Fed, ia juga mengatakan bahwa kebijakan yang akan ditempuh oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump nanti pada 2017 mendatang seperti penurunan pajak, mengurangi imigrasi juga diproyeksikan dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat yang secara tidak langsung dampat memberi imbas positif bagi Indonesia.

        "Saya tidak melihat jeleknya kebijakan negara itu, kalau AS bagus kita juga akan terkena dampak bagusnya. Saat ini, yang menjadi ketakutan hanya kurs dolar AS naik dan rupiah turun, itu dapat diantisipasi," katanya.

        Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menambahkan bahwa program amnesti pajak yang sedang berjalan ini juga akan turut menjaga stabilitas industri pasar modal Indonesia.

        "Akan ada dana dari program amnesti pajak yang masuk, dalam perkiraan saya dana itu mulai masuk ke pasar modal di awal tahun 2017. Sentimen dari dalam negeri itu akan berpengaruh positif pada market ktia," ujarnya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: