Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Persaingan antar bank yang kian ketat, membuat suatu bank mutlak meningkatkan kekuatan modalnya guna menjaga kebrlangsungan usaha. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank dengan modal cekak untuk menambang modal intinya.
Menurut Kepala Departemen Pengawasan Perbankan II OJK, Ariastiadi bahwa pihaknya mendorong bank bank kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I untuk segera menambah modal intinya menjadi lebih dari Rp1 triliun atau naik kelas ke bank BUKU II.
?Caranya dengan mendorong mencari mitra strategis, penawaran saham perdana dan penawaran saham baru kalau pemiliknya tidak bisa menambah modal,? ungkap dia dalam acara Indonesia Best Banking Brand Award 2016 di Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, kondisi pasar di industri perbankan saat ini tidak terjadi keseimbangan dalam berkompetisi, sehingga pangsa pasar belum mampu mengalami pergeseran.
"Pangsa pasar total aset empat bank BUKU IV mencapai 45 persen dari total industri perbankan dan 82 persen pangsa pasar dikuasai BUKU III dan BUKU IV," jelasnya.
Ariastidi merincikan, hingga Kuartal III-2016 total aset 118 bank termasuk bank syariah tumbuh 5,18 persen menjadi Rp6.458 triliun, DPK naik 3,15 persen menjadi Rp4.600triliun dan kredit naik 6,35 persen menjadi Rp.4.243triliun.
"Namun, kinerja dan pertumbuhan industri perbankan yang baik belum disertai oleh pergeseran pangsa pasar perbankan berdasarkan kelompok modal inti minimum," papar Ariastiadi.
Menurut dia, kondisi tersebut tercermin dari pangsa pasar total aset empat bank BUKU VI mencapai 45 persen dan sebanyak 24 bank BUKU III menguasai pangsa pasar total asset sebesar 37 persen, serta sisanya adalah BUKU II sebesar 16 persen ?dan BUKU I hanya 2 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: