Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta perlu lebih dari sekadar "parasetamol" untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dia ibaratkan penyakitnya sudah menjadi "infeksi".
"Kalau badan panas, berarti ada infeksi. Kalau diobati dengan parasetamol, panasnya akan turun, tetapi beberapa jam kemudian badannya panas lagi," kata Anies di Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Anies mengibaratkan kemiskinan sebagai infeksi yang membuat Jakarta "sakit" dan "parasetamol" sebagai bantuan-bantuan tunai yang diberikan kepada warga miskin. Perlu lebih dari sekadar bantuan-bantuan tunai untuk menyelesaikan masalah kemiskinan di Jakarta.
"Kalau mau mengobati infeksi perlu sumber daya yang banyak dan waktu. Kalau hanya bantuan tunai, sebentar memang rasanya senang, tapi kemiskinan tidak terselesaikan," tuturnya.
Menurut Anies, kemiskinan harus diselesaikan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, perluasan kesempatan kerja sehingga masyarakat miskin bisa hidup mandiri dan ikut dalam pertumbuhan kota Jakarta.
Karena itu, perluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendidikan yang berkualitas, tuntas dan gratis merupakan dua dari tiga program utama Anies bersama pasangannya, Sandiaga Uno.
"Saya menyampaikan peningkatan kualitas pendidikan bukan karena latar belakang saya sebagai mantan menteri pendidikan, melainkan karena di negeri mana pun, kalau ingin maju, maka yang pertama dibereskan adalah kualitas manusianya," katanya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: