Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Bank Indonesia (BI) mengatakan pulau terdepan Provinsi Bengkulu Pulau Enggano saat ini belum mendapat uang rupiah keluaran 2016, dan baru akan memperoleh pada triwulan satu atau dua 2017.
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar, di Bengkulu, Minggu, mengatakan untuk pengiriman uang baru ke pulau terluar, BI harus membutuhkan beberapa persiapan.
"Jadi kami berharap masyarakat Pulau Enggano mohon bersabar karena belum bisa merasakan menggunakan rupiah emisi baru untuk transaksi berbelanja," kata dia.
Bank Indonesia harus menunggu cuaca bagus untuk ke Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, cuaca ekstrem membuat perjalanan menggunakan kapal perintis menjadi berbahaya.
"Bahkan kapal putar balik kembali ke pelabuhan kalau cuaca buruk seperti ini, sedangkan di Bengkulu beberapa waktu ini gelombang laut cukup tinggi," kata dia lagi.
Selain itu, BI juga mempertimbangkan efisiensi pendistribusian uang baru untuk pulau terdepan Provinsi Bengkulu ini. Jika jarak waktu pendistribusian berdekatan maka tidak banyak jumlah uang lusuh masyarakat yang bisa ditarik BI.
"Ini menjadi tidak efektif, sementara kita berupaya bagaimana bisa menukarkan sebanyak-banyaknya uang lusuh masyarakat dengan cetakan baru," ucapnya.
Provinsi Bengkulu mendapatkan pecahan rupiah emisi baru sekitar 292 koli atau sejumlah nominal Rp35 miliar. Sampai akhir 2016 ini, kata Christin, baru sebagian yang terdistribusikan.
Pendistribusian baru dilakukan melalui perbankan yang ada di Bengkulu, setiap perbankan didistribusikan sekitar satu sampai tiga miliar rupiah.
"Kita melakukannya bertahap, biasanya setiap perbankan daerah menukarkan uang lusuh ke BI maka akan mendapatkan penggantian dengan Rupiah Emisi 2016," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: