Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalan Nasional di Siak Riau Terendam Banjir, Warga Sekitar Mengungsi

Jalan Nasional di Siak Riau Terendam Banjir, Warga Sekitar Mengungsi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Siak -

Hujan dengan intensitas deras mengguyur wilayah Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Riau, seminggu terakhir. 

Tingginya genangan air mengakibatkan warga mengungsi ke tenda darurat. Selain rumah, ruas jalan Nasional di Simpang Obor Pusako juga terendam air hingga mengganggu aktivitas pengguna jalan. 

"Setidaknya 25 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Mereka harus meninggalkan rumah akibat genangan air yang tak kunjung surut," kata Bupati Siak, Afni Zulkifli, Kamis (25/12). 

Afni Zulkifli mengatakan, lokasi banjir berada di jalan Nasional sehingga penanganannya menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Riau.

Baca Juga: Sambut Nataru 2025/2026, Polda Riau Bersama Pemprov Pastikan Harga, Stok, dan Distribusi Pangan Aman

“Banjirnya berada di jalan Nasional. Kami bermohon kepada Kementerian PUPR melalui BPJN Riau. Mudah-mudahan efisiensi anggaran tidak menyasar ke perbaikan jalan nasional ini,” ujar Afni. 

Menurut Afni, Simpang Obor merupakan kawasan ceruk air yang setiap tahun menjadi langganan banjir, terutama saat curah hujan tinggi dan air pasang. Kondisi tersebut menyebabkan genangan tidak hanya menutup badan jalan, tetapi juga masuk ke halaman hingga permukiman warga.

Meskipun kanal di sekitar lokasi telah dibersihkan, air tidak bisa langsung surut karena volume air yang masih tinggi, termasuk luapan dari Danau Naga Sakti.

“Simpang Obor ini memang ceruk air. Meski kanal dibersihkan, bukan berarti air seketika surut karena debitnya sedang tinggi,” kata Afni.

Baca Juga: Banjir Melanda Siak Riau, Aktivitas Warga Terganggu

Afni meminta warga yang tinggal di kawasan rawan banjir untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Menurutnya, bencana banjir tidak bisa sepenuhnya dihindari jika faktor alam sedang ekstrem.

“Kita tidak bisa melawan alam. Hujan deras menyebabkan air dari Danau Naga Sakti melimpah,” tuturnya.

Pemerintah daerah juga telah menurunkan Dinas Kesehatan untuk memantau kondisi pengungsi, terutama anak-anak dan bayi. “Ada anak-anak, ada bayi juga di sini. Kasihan, masih bayi sudah ikut mengungsi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sahril Ramadana
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: