Lampaui Target, PNM Pede 2017 Bisa Tingkatkan Program Pembiayaan
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM merupakan sebuah Lembaga Keuangan Khusus. Kelahiran PNM ?bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin pengusaha baru dari kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) yang tangguh, mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja, berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar.
Selain penguatan permodalan, PNM memberikan penguatan dari sisi manajemen sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara strategis, PNM memberikan solusi finansial maupun non finansial bagi sektor UMKM.
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja menjelaskan, sejak pertengahan tahun 2008, PNM melakukan transformasi bisnis antara lain dengan mereposisi bisnis dan memperluas layanan langsung kepada UMK melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ?Langkah transformasi ditempuh dalam rangka memperluas jangkauan layanan dan dukungan kepada UMK & Koperasi, serta menjaga kesinambungan perusahaan dengan akan berakhirnya pengelolaan Kredit Program eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI),? jelas Parman di Jakarta, Minggu (1/1/2017)
Lanjutnya, model pembiayaan ULaMM berupa layanan pinjaman modal dilakukan secara langsung, baik kepada perorangan atau pinjaman untuk Badan Usaha, yang disertai bimbingan untuk mengembangkan usahanya. Dukungan yang diberikan meliputi pemberian konsultasi, pelatihan, pendampingan maupun pengelolaan keuangan dan akses pasar.?
Sebagai pilot project, pada pertengahan tahun 2008, kelahiran UlaMM tersebar hanya di 12 wilayah di DKI dan Jawa Barat. Dalam perkembangannya ULaMM menjadi gerai layanan di bawah satu atap (one stop shopping) bagi para pengusaha mikro dan kecil. ?Hal ini memungkinkan karena ULaMM dilengkapi berbagai dukungan teknis bagi peminjam. Tujuannya membantu UMK & Koperasi agar berkembang sekaligus mempercepat kemajuan usahanya,? ungkap Parman. ?
Sementara itu, pada Januari 2016 PNM yang dapat Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp 1 triliun untuk pembiayaan serta pemberdayaan sektor usaha mikro melahirkan produk baru yang dikenal dengan Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).?
PNM Mekaar sebuah produk pemberdayaan yang dikhususkan bagi perempuan (ibu rumah tangga) Pra-Sejahtera Produktif melalui penerapan pembiayaan secara kelompok. ??Mekaar menjadi salah satu produk primadona di sektor ?pembiayaan mikro prasejahtera produktif, karena Mekaar merupakan satu-satunya produk pembiayaan milik Negara yang menyasar pada sektor pelaku usaha mikro pra-sejahtera,? kata Parman.?
Mekaar yang difokuskan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga produktif ini mengawali project-nya pada Januari 2016 dengan hanya satu cabang dengan satu wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Berkat kegigihan dan komitmen insan PNM, hingga akhir Desember 2016 PNM Mekaar telah memiliki 372 kantor cabang serta mengkoordinir 1.244 Kecamatan di seluruh Indonesia hingga pelosok desa.
Bahkan hingga akhir 2016, Mekaar (membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) telah ?menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 866 miliar kepada 430 ribu wanita pelaku usaha mikro kecil dari kalangan pra-sejahtera. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan Menteri BUMN pada awal peluncuran Mekaar, yakni sebanyak 400 ribu ibu rumah tangga. Sedangkan tahun 2017, PNM menargetkan mampu meningkatkan jumlah nasabah Mekaar hingga 2 juta orang.
Dari sisi kinerja operasional, sepanjang tahun 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM hingga Rp 5.45 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 1.5 % dibandingkan target yang telah ditetapkan pada awal 2016 sebesar Rp 5.37 triliun.?
Guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah, PNM telah memiliki jaringan layanan PNM ULaMM dan Mekaar melalui 1.110 kantor cabang seluruh Indonesia lebih di 4.000 kecamatan. Sejak awal beroperasi hingga akhir Desember 2016, ULaMM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26.02 triliun kepada 4.083.331 para pelaku UMK.?
Sekedar catatan, Pada 2017 targetkan untuk melakukan perluasan kantor ULaMM menjadi 1.800 kantor. Saat ini kantor ULaMM sudah berada di 33 provinsi. Mayoritas beberapa wilayah, mulai dari Sabang sampai Merauke, sudah masuk dalam wilayah bisnis PNM. Hanya saja beberapa wilayah seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat akan diperluas dan diperkuat menjadi sasaran pengembangan bisnis Mekaar.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: