Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (5/1/2017) bergerak menguat sebesar 86 poin menjadi Rp13.364, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.450 per dolar AS. "Nilai tukar rupiah naik, menyusul sebagian investor di pasar uang memanfaatkan ambil untung terhadap dolar AS setelah mengalami tren penguatan dalam beberapa hari terakhir," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa rilis inflasi Indonesia tahun 2016 yang dinilai terjaga oleh kalangan pelaku pasar uang dan adanya kemajuan dari pelaporan amnesti pajak menambah dorongan bagi mata uang rupiah terapresiasi terhadap dolar AS. Realisasi uang tebusan program amnesti pajak berdasarkan penerimaan surat setoran pajak (SSP) hingga 2 Januari 2017 mencapai Rp107 triliun atau sekitar 64,8 persen dari target Rp165 triliun.
Uang tebusan Rp107 triliun tersebut berasal dari pembayaran tebusan Rp103 triliun, pembayaran tunggakan Rp3,06 triliun, dan penghentian pemeriksaan bukti permulaan Rp739 miliar. "Diharapkan sentimen amnesti pajak masih dapat bertahan untuk memberikan konfirmasi sinyal penguatan pada laju rupiah," ucapnya, berharap. Di sisi lain, ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang masih stabil di atas level 50 dolar AS turut menjaga fluktuasi mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto