Albert Burhan, Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) menjadi pemimpin tertinggi di Citilink sejak Februari 2015. Sebelumnya dia menjabat Direktur Keuangan Citilink dan merintis kariernya di Garuda Indonesia, induk usaha Citilink. Albert bahkan pernah terpilih sebagai karyawan terbaik Garuda Indonesia pada tahun 2000.
Sayangnya, memasuki tahun keduanya sebagai CEO ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Adalah kasus dugaan mabuk seorang pilot berinisial TP yang berlarut-larut dan kian viral di media yang membuatnya mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya itu.
"Pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada pemegang saham. Keputusan ini murni pribadi dan tanpa tekanan," jelas Albert saat konferensi pers di Kantor Citilink, Jakarta, Jumat (28/12/16).
Keterlambatan yang terjadi pada penerbangan QG800, Surabaya-Jakarta hingga 1 jam 15 menit menjadi badai yang mengoyak kursi kepemimpinan Albert. Penerbangan QG800 tetap dilanjutkan menuju Jakarta dan membawa 154 penumpang dengan selamat sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, publik sudah terlanjur tahu bagaimana Pilot TP melakukan hal ceroboh yang tidak perlu menunggu lama untuk menjadi viral di media.
Keputusan pun dibuat, Pilot TP dipecat dari perusahaan yang menaunginya. Kemudian Kementerian Perhubungan mencabut lisensinya. Proses hukum berjalan dan dunia aviasi cukup terguncang.
Di akhir jabatannya Albert mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kejadian buruk tersebut. Tidak lupa pula dia berterima kasih kepada penumpang GQ800 yang berani mencegah kejadian buruk dan terutama kepada seluruh karyawan Citilink yang menurutnya sudah bekerja dengan sangat keras.
Di masa jabatannya Albert berharap bisa membawa Citilink menjadi maskapai yang lebih besar, lebih baik dan lebih dekat di hati para penumpangnya. Setidaknya bagi Benny S. Butarbutar, Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Albert adalah sosok CEO yang sangat baik.
"Pak Albert orang yang hangat dan bermoral tinggi. Kami semua kaget dengan pengunduran dirinya. Hal itu murni tanpa tekanan dan sebagai tanggung jawab moral serta jabatan. Dirut seperti dia sangat sulit ditemukan," jelasnya.
Melindungi Brand
Albert Burhan tahu benar kalau dunia airline merupakan industri yang kompleks dan sangat kompetitif. Lelaki lulusan ITB tersebut sangat berharap kejadian yang menimpa perusahan penerbangan dengan dominasi hijau tersebut tidak berdampak pada kinerja keuangan.
"Yang tersebar di media dan internet merusak citra perusahaan dalam waktu yang sangat singkat," kata Albert.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Teti Purwanti
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: