Wilayah Jawa Barat (Jabar) memiliki peluang dan potensi ekonomi yang baik bagi investor untuk menanamkan modal.
Komite Tetap Perdagangan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri ?(Kadin) Jabar Yusuf Sukhyar mengatakan indikator Jabar masih seksi bagi investor adalah realisasi investasi pada 2016 bersumber dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp78,6 triliun, sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp26,2 triliun.
"Benar. Peluang dan potensi investasi di Jabar terbuka. Tahun ini ada beberapa sektor yang berpeluang dan berpotensi di Jabar bagi para investor," katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (9/1/2017).
Ada beberapa sektor yang menjadi peluang investasi di Jabar. ?Dikatakan Yusuf, salah satunya adalah energi geothermal yang memiliki 43 lokasi panas bumi, sedangkan yang baru tergarap sekitar enam lokasi. Peluang lain, tambahnya, yaitu infrastruktur, manufaktur, pariwisata, agrobisnis, dan perikanan, baik laut maupun darat (air tawar).
"Energi gas bumi Jabar sangat potensial, dari 43 lokasi yang tergarap baru enam lokasi," ujarnya.
Meski Jabar merupakan lahan potensial bagi investor, tetapi Yusuf mengakui masih ditemui beberapa tantangan pada tahun 2017 mendatang. "Kendala 2017 diawali oleh ketidakpastian ekonomi global," katanya.
Yusuf menambahkan agar investasi dapat berlangsung di Jabar, perlu adanya beberapa hal. Antara lain, kemudahan perizinan, tidak tumpang tindihnya regulasi antara pemerintah pusat dan daerah, pajak yang tidak memberatkan.
"Yang tidak kalah penting, adanya stabilitas politik tenaga kerja berkaitan dengan penetapan upah, termasuk dalam hal pengadaan lahan karena investor butuh kejelasan, serta terciptanya sinergitas seluruh stakeholder," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: