Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditunjuk menjadi tuan rumah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 pada 10 Agustus 2017. Rencananya, Haktenas 2017 akan dipusatkan di Centre Point of Indonesia (CPI) dengan mengangkat tema "Pembangunan Maritim Berbasis Inovasi". Kegiatan tersebut diagendakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie.
Guna mensukseskan kegiatan tersebut, rombongan pejabat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melakukan audience dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Kamis, 19 Januari. "Kita sepakat mengambil tema maritim dalam upaya Indonesia menuju poros maritim dunia," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (19/1/2017).
Jumain menjelaskan pihaknya memilih Makassar atau Sulsel sebagai tuan rumah lantaran memiliki potensi besar di pelbagai bidang. Di antaranya yakni perikanan, pertanian, perkebunan, pertambangan dan pariwisata. Sayang, segala potensi tersebut belum optimal dan diharapkan dapat didorong melalui inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebelumnya, Hakteknas 2016 digelar di Solo, Jawa Tengah.
Dalam Hakteknas di Makassar, Jumain menyebut pihaknya sengaja memilih lokasi di CPI yang berada di tengah laut. Hal itu sesuai dengan tema maritim dan mempermudah segala bentuk produk yang akan dipamerkan. Di antaranya yakni kapal cepat, kapal dan panser amphibi, kapal rakyat yang telah dilengkapi teknologi dan kapal nelayan yang dilengkapi GPS. Kemristekdikti juga akan memamerkan produk pertahanan dan keamanan.
Ditegaskan Jumain, seluruh produk yang dipamerkan merupakan inovasi karya anak bangsa yang sudah diujicobakan. Ia berharap seluruh produk bisa digunakan oleh bangsa ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, berbagai peralatan yang dulunya diimpor dari negara lain bisa dihentikan. "Contohnya kapal nelayan canggih berbasis GPS. Jadi nelayan kita bisa tahu tempat berkumpulnya ikan," tutur dia.
Disinggung agenda pelaksanaan kegiatan, Jumain menyebut rencananya Hakteknas berlangsung pada 8-12 Agustus 2017. Selain pameran produk inovasi kemaritiman, Kemristekdikti juga akan memamerkan mengenai inovasi di bidang pertanian. Sebut saja bibit dan pupuk untuk menanam padi yang bisa melipat gandakan produksi. Inovasi itu, lanjutnya, telah dilakukan oleh Thailand yang membuat mereka tak pernah impor beras karena selalu surplus.?
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mendukung pelaksanaan Hakteknas di Makassar. Namun, diharapkannya pelaksanaan kegiatan idak sebatas seremonial belaka berupa pidato dan diskusi. Ia pun menyebut pelaksanaan Hakteknas disepakati outdoor. "Kita sudah terbiasa dengan kegiatan dalam gedung. Kena hujan ya nggak apa-apa. Saya harapkan nantinya kegiatan bukan seremonial, tapi ada teknologi yang bisa diterapkan dan dilihat langsung oleh rakyat," ucap dia.
Syahrul menyebut dari Hakteknas itu pihaknya juga menaruh harap agar tema kemaritiman dan kekayaan alam di daerahnya bisa didorong produktivitasnya dengan memanfaatkan riset dan teknologi. Di Sulsel, lanjut mantan Bupati Gowa itu, selain pertanian, hasil laut merupakan sumber pangan kedua yang diharapkan bisa dikelola menjadi industri dengan nilai tambah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto