Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Lampung Minta Waspadai Tekanan Inflasi dari Sektor Makanan

        BI Lampung Minta Waspadai Tekanan Inflasi dari Sektor Makanan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

        Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyebutkan inflasi pada Januari 2017 masih terkendali, namun tekanan yang bersumber dari bahan makanan dan kelompok harga yang ditetapkan pemerintah tetap perlu diwaspadai.

        "Perlu diwaspadai pula faktor cuaca yang mempengaruhi berkembangnya organisme pengganggu tanaman yang mengganggu produksi hortikultura, terutama cabai rawit dan cabai merah," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Arief Hartawan, di Bandarlampung, Selasa (7/2/2017).

        Selain itu, perlu juga untuk mencermati dampak dari curah hujan yang diperkirakan masih cukup tinggi di semester I 2017 yang akan berpengaruh terhadap produksi hortikultura, termasuk cabai.

        Khusus untuk beras, menurutnya, penting untuk segera mengantisipasi penyebaran hama wereng yang telah terjadi di beberapa wilayah khususnya sentra produksi beras di Lampung agar tidak mengganggu target produksi beras tahun ini.

        Ia menyebutkan, tekanan inflasi yang bersumber dari kebijakan harga yang ditetapkan pemerintah, berupa rencana untuk menyesuaikan harga BBM yang dipengaruhi peningkatan harga minyak dunia.

        "Selain akan berdampak langsung terhadap harga BBM di basket IHK, kenaikan harga BBM ini juga akan berpengaruh pada tarif angkutan penumpang dan barang," ujarnya.

        Kebijakan penyesuaian tarif listrik 900VA yang diterapkan secara bertahap mulai Januari 2017 sampai dengan Juli 2017 serta implikasi dari tarif adjustment yang diterapkan untuk kelompok pengguna listrik lainnya seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

        "Kenaikan tarif listrik ini juga akan mempengaruhi tekanan inflasi dari kenaikan biaya produksi (cost push)," jelasnya.

        Arief menjelaskan, dalam rangka mengantisipasi risiko tekanan inflasi yang masih cukup besar ke depan, langkah-langkah pengendalian inflasi komoditas pangan menjadi sangat penting untuk menetralisir tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok harga yang ditetapkan pemerintah (administered prices).

        Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyebutkan, inflasi indeks harga konsumen Provinsi Lampung pada Januari 2017 masih terkendali atau lebih rendah jika dibandingkan nasional.

        Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung itu mengatakan inflasi IHK tercatat mencapai 0,82 persen (month to month) terutama bersumber dari kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah (administered prices) sejalan dengan kebijakan peningkatan biaya administrasi perpanjangan STNK, serta penyesuaian tarif listrik rumah tangga mampu dengan daya 900 VA (R-1/900 VA-RTM). (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: