Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Cabai di Balikpapan Tembus Rp140 Ribu/Kg

        Harga Cabai di Balikpapan Tembus Rp140 Ribu/Kg Kredit Foto: Andi Aliev
        Warta Ekonomi, Balikpapan -

        Hingga memasuki Februari minggu kedua terpantau harga cabai di pasar Balikpapan, Kalimantan Timur, mencapai?Rp140 ribu perkilogram. Di Pasar Klandasan harga cabai terpantau Rp140 ribu perkilogram, sedangkan di Pasar Baru Rp130 ribu perkilogram. Padahal, tiga hari yang lalu cabai masih dijual Rp100 ribu perkilogram.

        Malukin (43), salah seorang penjual cabai rawit di Pasar Klandasan, mengaku semenjak ada kenaikan harga pengunjung semakin sepi. Katanya, perhari ia hanya mampu menjual lima kg cabai padahal jika kondisi normal mampu menjual hingga 15 kg.

        "Susah juga kalau seperti ini. Kalau harga lagi stabil bisa laku 10-15 kg per hari. Ini hanya laku paling banyak 5 kg per hari. Ada lebih 50 persen kerugiannya pembelinya sepi," ujarnya di Balikpapan, Minggu (12/2/2017).

        Menurutnya, kenaikan harga tersebut terjadi sejak Jumat (10/2) lalu. Ia mengatakan dirinya tidak mengetahui?penyebab kenaikan?harga cabai tersebut.

        "Tentu pasarannya lebih baik harga murah, pembeli lebih ramai keuntungan juga bertambah," ujarnya.

        Tingginya harga cabai rawit juga terjadi di pasar tradisional Pasar Baru dengan harga Rp130 ribu perkilogram. "Kalau stok enggak kurang, yang kurang pembelinya," tandasnya.

        Selama berjualan cabai, ia mengatakan pernah menjual cabai seharga Rp50 ribu perkilogram dan itu terjadi pada dua tahun yang lalu. "Paling murahnya Rp50 ribu, itu dulu (2015)," ucapnya.

        Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPKP) Balikpapan Yosmianto mengatakan akan membagikan satu juta bibit cabai kepada masyarakat Balikpapan baik di lingkungan RT maupun sekolah.

        "Kita akan bagikan dua bulan sebelum lebaran dan dua bulan sebelum natal. Jadi untuk menghadapi bulan- bulan tersebut, masyarakat rumah tangga sudah bisa tercukupilah kan sudah berbuah," katanya.

        Dengan program ini diharapkan masyarakat tidak perlu panik saat cabai mahal dan sulit diperoleh di pasar. Ditanya soal banyaknya tanaman cabai yang mudah mati karena tidak mendapat perawatan terutama hama, Yosmianto mengatakan pihaknya tidak hanya memberikan bibit cabai gratis tapi juga akan ada pembinaan dan penyuluhan di tiap kelurahan atau kecamatan.

        "Sebelumnya kita akan mendampingi masyarakat. Ada penyuluhan di enam kecamatan. Kita ada penyuluh agar bibit tidak mati," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Aliev
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: