Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan swasembada gula pada 2020 dengan produksi menembus 120 ribu ton per tahun. Guna merealisasikan target tersebut, peta jalan menuju swasembada gula telah dirancang dan dimulai pada 2017. Beberapa caranya, yakni upaya penambahan luas lahan, peningkatan produktivitas, dan perbaikan kinerja pabrik gula.
Kepala Bidang Tanaman Semusim Dinas Perkebunan Sulsel Basrul mengakui produksi gula belum optimal dan belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kondisi sekarang masih terbatas makanya kita menyusun peta jalan swasembada gula dari 2017 sampai 2020. Targetnya bisa menghasilkan 100-120 ribu ton gula yang menjadi kebutuhan kita," katanya di Makassar, Jumat (17/2/2017).
Basrul menerangkan dibutuhkan luas lahan penanaman tebu sekitar 18 ribu hektare untuk mencapai target 120 ribu ton gula. Adapun, luas lahan saat ini baru berkisar 3.943 hektar. Produksi gula pada 2015 sebesar 12.273 ton lalu pada 2016 sebesar 9.155 ton (angka sementara). Basrul mengatakan untuk 2017, luas penanaman tebu ditargetkan naik menjadi 12.960 hektare dengan produksi gula 36.120 ton.
"Kita memang mengharapkan luas penanaman untuk tebu rakyat bisa meningkat 6.000 hingga 7.000 hektare. Lalu, sisanya diharapkan dari optimalisasi lahan-lahan PTPN (PT Perkebunan Nusantara)," terang Basrul.
Selain perluasan areal tanam, Basrul menuturkan pihaknya juga mendorong perbaikan teknis budi daya tebu, terutama dalam alokasi waktu tanam. Dianjurkan Basrul, penanaman tidak lagi dilakukan pada awal musim hujan, melainkan pada musim kemarau sehingga rendemennya lebih optimal.
Basrul mengimbuhkan untuk memenuhi target swasembada gula, dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan perihal penyediaan infrastruktur produksi seperti traktor, alat panen, dan lainnya.
"Kami memang mengharapkan adanya sharing bantuan dari pemerintah pusat," tutur dia.
Khusus pendanaan, Basrul menyebut pihaknya bekerja sama dengan beberapa perbankan untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Dialokasikan, anggaran Rp200 miliar untuk bidang pertanian, termasuk tanaman tebu. Tahap awal, dicairkan Rp3 miliar untuk penanaman tebu dan akan disalurkan lagi Rp2 miliar saat penggilingan.
Kepala Dinas Perkebunan Sulsel Firdaus Hasan menuturkan untuk mencapai target swasembada gula, pihaknya akan mendorong optimalisasi sejumlah pabrik gula.
"Kita usulkan pabrik gula yang 'batuk' untuk diperbaiki atau direvitalisasi. Dengan begitu, produksi gula lebih optimal sehingga target swasembada gula pada 2020 bisa tercapai," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: