Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI Semarang Catat Jumlah Investor Pasar Modal Didominasi Mahasiswa

        BEI Semarang Catat Jumlah Investor Pasar Modal Didominasi Mahasiswa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Semarang -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang menyatakan jumlah investor pasar modal di Semarang hingga saat ini masih didominasi oleh mahasiswa.

        "Kenapa masih didominasi mahasiswa, karena kami memang lebih banyak memberikan edukasi kepada mahasiswa," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Semarang Fanny Rifqi El Fuad di Semarang, Rabu (8/3/2017).

        Dia mengatakan dari total jumlah investor yang tercatat di BEI Semarang meliputi Jawa Tengah bagian Utara dari Brebes hingga Rembang yaitu sebanyak 25.000 investor, saat ini 50 persennya berasal dari kalangan mahasiswa.

        Terkait hal itu, dia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah investor dari kalangan mahasiswa adalah dengan membuka galeri investasi di sejumlah perguruan tinggi.

        "Di Semarang saja ada 12 kampus yang punya galeri investasi. Kalau setiap kampus memiliki mahasiswa yang menempuh kuliah pasar modal minimal satu kelas, kan artinya ada 50 mahasiswa. Satu semester biasanya ada dua kelas, jadi paling tidak ada 100 mahasiswa yang menjadi investor," katanya.

        Fanny mengatakan mahasiswa merupakan segmentasi utama karena jika dibandingkan segmen lain yaitu karyawan, ibu rumah, dan pensiunan, mahasiswa ini memiliki keunggulan yaitu kekayaan usia.

        "Kenapa mahasiswa kami edukasi, bicara mengenai investasi kan bicara waktu, waktu artinya mengenai umur. Semakin banyak kita mengedukasi masyarakat muda, artinya mereka berpotensi memperoleh keuntungan yang lebih besar karena waktu investasi lebih lama," katanya.

        Meski demikian, bukan berarti BEI tidak memberikan edukasi ke segmentasi di luar mahasiswa. Salah satu yang dilakukan BEI untuk meningkatkan jumlah investor dari kalangan masyarakat umum adalah dengan melaksanakan sekolah modal.

        Dalam waktu dekat ini pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan masuk ke Kudus untuk membuat sekolah pasar modal.

        "Kebetulan OJK memiliki program Desa Pintar di Kudus, kami akan masuk dengan OJK, di mana nantinya kami akan membuat sekolah pasar modal di daerah tersebut," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: