Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MTF Optimis Tahun Ini Bisa Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp20 Triliun Tahun Ini

        MTF Optimis Tahun Ini Bisa Salurkan Pembiayaan Sebesar Rp20 Triliun Tahun Ini Kredit Foto: Mandiri Tunas Finance (MTF)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru tahun 2017 sebesar Rp20 triliun tumbuh 7,35 persen dari pencapaian di tahun 2016 sebesar Rp18,63 triliun. "Tahun 2016 memang challenging untuk industri multifinance. Pembiayaan mobil baru kami tetap tumbuh, tetapi melambat. Tetapi lending kita tetap tumbuh 8,68 persen di 2016. Tahun ini kita harapkan pertumbuhan lending Rp 20 triliunan," kata Direktur Utama MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo dalam paparan kinerja Perseroan tahun 2016, di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

        Dari total target pembiayaan, baru tahun 2017 sebesar Rp20 triliun, didomiasi oleh pembiayaan retail dan corporate fleet sebesar Rp18,15 triliun, disusul KKB (program referral dari nasabah Bank Mandiri) sebesar Rp2,35 triliun dan kredit multiguna sebesar Rp0,5 triliun.

        Sementara realisasi pembiayaan tahun 2016 sebesar Rp18,63 triliun, terdiri dari pembiayaan retail Rp14,73 triliun, pembiayaan corporate fleet Rp2,21 triliun, disusul KKB sebesar Rp1,64 triliun dan kredit multiguna sebesar Rp34,89 miliar.

        Susatyo menambahkan, penjualan mobil baru di 2016 tetap tumbuh 4,8 persen, kendati mengalami pelemahan dari tahun sebelumnya. "Tahun 2016 penjualan mobil komersial stagnan. Tetapi kami melakukan peralihan ke mobil penumpang yang portofolionya mencapai 75 persen dari total mobil baru. Gaikindo mencatat pembiayaan MTF naik ke urutan ketiga di 2016," jelas Susatyo.

        Untuk laba, lanjut Susatyo, tahun ini MTF menargetkan tumbuh jadi Rp 356 miliar. Lebih tinggi dari perolehan laba periode tahun 2016 sebesar Rp335 miliar. Perana Citra Ketaren, Deputi Diretur MTF menambahkan, MTF tetap menjaga posisi rasio pembiayaan bermasalah (NPF) di bawah 2 persen. Secara gross NPF tercatat naik jadi 1,49 persen di akhir 2016, lebih tinggi dari NPF gross 2015 sebesar Rp1,2 persen.

        "NPF gross MTF meningkat jadi 1,49 persen. Kontribusi terbesar dari pembiayaan mobil komersial sebesar 2 persen dan mobil penumpang 1 persen. Untuk NPF komersial seperti truck 3 persen dan pick up 1,8 persen. Kami berharap tahun 2017 NPF bisa kembali ke level 1,2 persen atau di bawahnya," ungkap Citra. Dia juga menjelaskan, jika dilihat NPF netto, malah terjadi penurunan secara year on year, dari posisi 0,81 persen di 2016 menjadi 0,7 persen di 2016.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Dewi Ispurwanti

        Bagikan Artikel: