Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wimboh Santoso Jadi Calon OJK 1, Ini Profilnya

        Wimboh Santoso Jadi Calon OJK 1, Ini Profilnya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) telah mengumumkan hasil seleksi tahap IV berupa afirmasi atau wawancara.?

        "Keputusan panitia seleksi bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat," katanya di Jakarta, Senin (13/3/2017).

        Sri Mulyani menyatakan bahwa berdasarkan hasil seleksi wawancara yang berlangsung pada 9-11 Maret 2017 lalu telah terpilih tiga orang calon Ketua OJK periode 2017-2022 beserta anggota dewan komisioner lainnya.

        Seluruh nama calon anggota DK OJK yang lulus seleksi tahap IV telah disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Salah satunya Wimboh Santoso, menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pertanda Wimboh bukan orang baru lagi industri jasa keuangan.

        Karier Wimboh dimulai di Bank Indonesia (BI) pada 1984 sebagai pemeriksa bank setelah lulus dari Universitas Indonesia (UI).

        Pada 1992, Wimboh melanjutkan sekolah Master in Business Administration di University of Illinois, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan program master, tokoh risk management Indonesia ini melanjutkan program doktoral pada 1995 dan berhasil meraih gelar PhD di bidang Financial Economics di Loughborough University, Inggris pada 1999.?

        Dalam bidang akademis, Wimboh tercatat sebagai dosen tidak tetap dan co-promotor mahasiswa S3 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Dosen Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Solo, dan menjadi co-promotor S3 di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.

        Wimboh menjadi salah satu sosok yang terlibat dalam reformasi perbankan Indonesia pascakrisis 1997/1998 di Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan dari tahun 2000-2012 dengan posisi terakhir Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan.?

        Saat memimpin berbagai proyek reformasi perbankan, Wimboh berhasil mengubah paradigma praktik perbankan paska krisis 1997/1998. Sejak saat itu perbankan memulai penerapan risk management, good corporate governance, risk-based supervision, serta tranformasi sektor pengawasan bank di Bank Indonesia.

        Bahkan, ia berhasil membentuk unit Stabilitas Sistem Keuangan di BI serta memimpin tim task force untuk menyiapkan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Jaring Pengaman Sistem Keuangan yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan sebagai cikal-bakal OJK saat ini.

        Pada tahun 2012 Wimboh dipercaya untuk menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia di New York. Baru 10 bulan menempati pos di New York, tokoh yang yang riset dan papernya sering dipublikasikan di dalam dan luar negeri ini didaulat menjadi Direktur Eksekutif IMF mewakili ASEAN plus Fiji, Tonga, dan Nepal sampai April 2015. Kemudian, pada Desember 2015, Wimboh menjadi Komisaris Utama Bank Mandiri menggantikan Darmin Nasution yang diangkat menjadi Menko Perekonomian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dewi Ispurwanti
        Editor: Dewi Ispurwanti

        Bagikan Artikel: