Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Daging Sapi Diprediksi Tetap di Atas Rp100 Ribu hingga 2018

        Harga Daging Sapi Diprediksi Tetap di Atas Rp100 Ribu hingga 2018 Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Marketing PT Juang Jaya Abdi Alam (JJAA) David Yasin memprediksi harga daging sapi akan tetap bertahan di atas Rp100 ribu perkilogram hingga tahun 2018 mendatang. Ia mengatakan masih mahalnya harga daging tersebut bukan karena adanya kartel atau permainan harga, melainkan murni harga beli sapi hidup impor dari Australia yang mahal.

        "Ditambah lagi biaya pakan sapi tersebut dalam proses penggemukan di sini, jadi prosesnya menambah biaya bagi perusahaan penggemukan sapi," katanya di Medan, Selasa (14/3/2017).

        David Yasin menambahkan kebijakan pemerintah yang tidak pas juga berkontribusi pada kemahalan harga daging sapi.

        "Jadi bukan karena kartel, melainkan harga beli mahal dan adanya biaya pemeliharaan. Solusinya adalah bagaimana pemerintah mengedukasi masyarakat bahwa kebutuhan protein tidak hanya daging sapi, tapi juga daging ayam," ujarnya.

        Dijelaskannya, tahun 2012 harga daging sapi masih Rp85.000 per kg lalu meroket ke angka di atas Rp100.000 per kg, bahkan dua tahun terakhir mencapai Rp120.000-Rp130.000 per kg. Naiknya harga daging sapi tersebut karena saat itu pemerintah mengeluarkan kebijakan impor daging sapi dengan berat 350 kg per ekor dan pembatasan kuota impor hanya 50.000 ekor karena pemerintah merasa sudah swasembada daging.

        "Waktu Australia menghentikan ekspor, pemotongan sapi lokal sampai 80 persen, sedangkan sekarang hanya 35 persen ternak yang dipotong. Akhirnya, pemerintah membebaskan impor kembali, namun berat sapi tidak berubah, tetap harus 350 kg per ekor. Namun waktu ada kuota, Australia menjual ke negara lain dengan harga lebih tinggi," katanya.

        "Seharusnya kebijakan pemerintah harus berubah dengan membolehkan impor sapi hidup idealnya 450 kilogram perekor," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait