Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi (15/3/2017) bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.366, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.370 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa secara umum sentimen positif masih terlihat di pasar saham dan surat utang negara (SUN) dalam negeri menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS.
"Faktor domestik yang positif menjaga volatilitas rupiah tetap stabil menjelang kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) yang ditargetkan pada Maret ini," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen domestik yang kondusif itu diharapkan dapat membuka ruang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih tinggi.
Ia mengatakan bahwa Bank Indonesia yang juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan mata uang rupiah juga turut menjadi faktor positif bagi mata uang domestik.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa meski rupiah masih berada dalam area positif, namun pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi kenaikan dolar AS jika The Fed merealisasikan kenaikan suku bunga acuannya.
"Meski investor sudah mengantisipasi, namun tidak jarang juga dijadikan ajang spekulasi oleh pelaku pasar uang yang dapat membuat gejolak di pasar," katanya.
Ia menghimbau agar pelaku pasar uang tetap mencermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi arah pergerakan mata uang rupiah. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto