Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi (17/3/2017), bergerak menguat tipis sebesar tiga poin menjadi Rp13.344 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.347 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pascapengumuman kenaikan suku bunga acuan The Fed, pergerakan dari indeks dolar AS berbalik terkoreksi terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Tampaknya pelaku pasar merespon positif kebijakan The Fed seiring persepsi berkurangnya risiko ketidakpastian di pasar," ucapnya.
The Fed memutuskan menaikan suku bunga acuannya dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung pada 14-15 Maret sebesar 0,25 basis poin ke posisi 0,75-1 persen.
Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan diharapkan juga turut membantu penguatan lanjutan bagi mata uang domestik.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 4,75 persen.
Bunga penyimpanan dana di BI (Deposit Facility) juga tetap menjadi 4 persen, dan bunga fasilitas penyediaan dana dari BI ke perbankan (Lending Facility) tetap menjadi 5,5 persen, berlaku efektif sejak 17 Maret.
Di sisi lain, lanjut Reza Priyambada, langkah kebijakan Tiongkok yang meningkatnya tingkat suku bunga jangka pendeknya juga direspon dengan kenaikan mata uang Yuan sehingga berimbas pada terapresiasinya sejumlah mata uang di kawasan Asia terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
"Kami masih berharap sentimen dari imbas kenaikan suku bunga The Fed masih bertahan sehingga memberikan kesempatan pada rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya lebih tinggi," ujarnya, berharap. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto