BEI Luncurkan IDX Incubator, Program Inkubasi Bisnis bagi Startup Berbasis Digital
Penggunaan teknologi memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Di era tren transformasi digital saat ini, jumlah bisnis rintisan berbasis teknologi (startup) di dalam negeri terus mengalami perkembangan secara signifikan dan akan sangat berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di masa depan.
Jumlah bisnis startup di Indonesia diperkirakan oleh salah satu lembaga riset akan tumbuh hingga 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13.000 perusahaan pada 2020. Di 2016 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah startup tertinggi di Asia Tenggara, yakni sekitar 2.000 perusahaan.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Infomatika telah mencanangkan target Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital atau mencetak sekitar 1.000 startup dengan kategori unicorn atau valuasi USD1 miliar di 2020 mendatang. Perkembangan industri digital saat ini akan sangat berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Jika target nilai e-commerce di tahun 2020 tercapai hingga Rp130 miliar, maka akan berdampak pada PDB menjadi 9%.
Untuk mendukung target Pemerintah dalam mencetak startup, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari ini, Kamis (23/3/2017), meluncurkan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital: IDX Incubator.
Acara peresmian ini juga turut mengundang OJK, Self Regulatory Organization (SRO) dan anak perusahaan, serta pihak-pihak yang telah mendukung program IDX Incubator ini seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Link Net Tbk, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi di bidang startup, media massa nasional, serta peserta IDX Incubator yang telah lulus seleksi.
Sebelumnya, BEI juga telah melakukan seremonial Groundbreaking IDX Incubator pada 26 Januari 2017 lalu. Program inisiasi BEI ini nantinya akan mengembangkan startup tidak hanya dari segi produk, namun juga dari segala aspek bisnis. Para startup yang bergabung akan dibina secara berkelanjutan sampai menjadi perusahaan yang dapat memonetisasi bisnis mereka dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan untuk tercatat di BEI.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa beberapa program yang akan diberikan di IDX Incubator berupa pelatihan (training), bimbingan (mentoring), akses pendanaan (funding access) serta penyelenggaraan acara (event) yang berkaitan, dan startup. Tahapan pelatihan dari program IDX Incubator antara lain Idea Validation,?yaitu?peserta akan memvalidasi ide atau proyek yang sedang dirintis menjadi ide atau proyek yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki prospek bisnis.
?Kemudian tahapan selanjutnya adalah Product Development,?yaitu?peserta mengembangkan ide atau proyek yang telah divalidasi menjadi produk yang siap diluncurkan kepada masyarakat, serta tahap Business Development di mana peserta akan diberikan pelatihan untuk membangun bisnis, mengembangkan bisnis, dan pengetahuan tentang Go Public,? ujarnya, di Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Tito menjelaskan, beberapa fasilitas yang disediakan IDX Incubator, antara lain seperti ruang kerja, ruang pelatihan, ruang rapat, ruang istirahat, loker serta akses internet berkecepatan tinggi. Setelah dilakukan seleksi dari 65 startup yang telah mendaftar dalam program IDX Incubator ini, terpilihlah 24 startup.
?Meski demikian, pendaftaran IDX Incubator akan tetap dibuka untuk memberikan kesempatan para startup dari berbagai sektor industri untuk bergabung dengan IDX Incubator,? tukasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti