Meneruskan kesuksesan tahun sebelumnya, Grab, platform layanan pemesanan kendaraan dan pembayaran mobile terkemuka di Asia Tenggara, menghadirkan kembali program pelatihan satu hari, GrabSchool, bagi masyarakat Indonesia. Bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation), program ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan putra-putri mitra pengemudi Grab.
Sebanyak 100 putra-putri mitra pengemudi Grab yang berusia 12 sampai 18 tahun ikut serta dalam program GrabSchool yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.
Program yang bertema "Grab Your Chance: Merancang Usaha, Merancang Hidup", memperkenalkan ide yang mendorong kewirausahaan pada usia dini guna meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi wirausahawan/wati sukses di masa depan. Program ini juga bertujuan untuk menunjukkan keuntungan dan kerugian memilih hidup sebagai seorang wirausaha dan cara membangun bisnis dari nol.
"GrabSchool adalah cara kami untuk berinvestasi pada masa depan putra-putri dari mitra pengemudi Grab. Kami percaya dengan memberikan peluang bagi mereka untuk membangun kepercayaan diri dan mengajarkan mereka pengetahuan teknis bagaimana membangun sebuah bisnis, mereka kelak dapat menjadi wirausahawan/wati yang sukses di masa depan," tutur Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia dalam pers rilisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Lanjutnya, "Indonesia memiliki target untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dengan mengembangkan ekosistem?startup yang suportif. GrabSchool membantu mencapai target tersebut dengan menanamkan benih semangat kewirausahaan kepada anak-anak mitra pengemudi kami sehingga saat waktunya tiba, mereka siap membangun bisnisnya dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengatasi permasalahan masyarakat sekaligus menghasilkan keuntungan finansial," lanjut Ridzki.
Salah satu kegiatan dalam program ini mengajak para peserta memahami hal-hal dasar bagaimana membangun sebuah bisnis dari nol. Para peserta kemudian dibagi ke dalam 10 kelompok. Mereka diminta untuk membuat sebuah restoran, lengkap dengan menu dan harga produk, kemudian mempresentasikannya ke seluruh peserta dengan cara semenarik mungkin. Melalui simulasi ini, para peserta belajar cara merencanakan, menciptakan, dan menjual sebuah usaha.
Ilham, 16 tahun, salah satu peserta, mengatakan bahwa ia sangat senang mengikuti program GrabSchool karena memberikan kepercayaan diri bahwa ia mampu menjadi pengusaha handal di masa depan. "Melalui pelatihan ini, saya dapat memperdalam pengetahuan saya mengenai kewirausahaan. Kini, saya paham cara membuat bisnis, mulai dari pembuatan produk berkualitas hingga memastikan pendistribusiannya ke pelanggan," ungkapnya.
Diluncurkan pada tahun 2015, GrabSchool merupakan program regional dan salah satu dari berbagai inisiatif yang berfokus pada pengembangan kualitas kehidupan mitra pengemudi Grab yang telah dijalankan di kawasan Asia Tenggara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil