Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno menegaskan dirinya merupakan warga negara taat dengan aturan hukum.
Hal tersebut ditegaskannya terkait pernyataan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat yang mengatakan Sandiaga dipanggil polisi malah minta keringanan.
Sandiaga bersama rekan bisnisnya, Andreas Tjahyadi, dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo selaku orang yang diberi kuasa melaporkan aduan Djoni Hidayat ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu berkaitan dengan dugaan pidana penggelapan saat melakukan penjualan sebidang tanah di Jalan Raya Curug, Tangerang, Banten 2012.
"Ini tidak Ada hubungannya sama saya, perusahaan sudah itu berhenti operasi. Ini perseteruan orang super kaya yang sudah berteman selama 60 tahun lebih," kata Sandiaga.
Menurut pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diterimanya adalah undangan untuk menyampaikan klarifikasi.
"Pak Djarot kan nggak tahu hukum dia nggak selayaknya berkomentar untuk masalah hukum tapi yah nggak pa pa namanya juga politik jadi gak usah baper. Kita OK OCE banget kok," kata Sandiaga.
Dan meminta pihak kepolisian kalau misalnya keterangan dirinya bisa diberikan setelah 19 April dan kalau ada undangan kedua maka Sandiaga akan datang, katanya.
"Pak Djarot mungkin belum konsultasi dengan tim hukumnya," kata Sandiaga.
Pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno lolos ke putaran kedua bersama pasangan Basuki Tjahaja Purnama -Djarot Saiful Hidayat. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil